IDEA: Jurnal Seni Pertunjukan
Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)

Model Blended Learning Pada Pembelajaran Tari Kreasi di Kelas IX SMP Negeri 11 Yogyakarta

Alifia Nur Agustin (Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
Dilla Octavianingrum (Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
Ujang Nendra Pratama (Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2023

Abstract

Model Blended learning diterapkan di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada awal pandemi covid-19, dikarenakan  proses kegiatan belajar mengajar yang menimbulkan kerumunan ditiadakan. Model Blended learning merupakan solusi dalam  mengatasi permasalahan situasi pandemi covid-19 khususnya pada materi pembelajaran tari kreasi di SMP Negeri 11 Yogyakarta. Aplikasi yang digunakan yaitu Google Classroom, Youtube, dan video pembelajaran. Penggunaan model Blended learning pada pembelajaran tari di kelas IX SMP Negeri 11 Yogyakarta menerapkan pembagian 3 kali pertemuan dalam jaringan (luring) atau 50%, dan 3 kali pertemuan luar jaringan (luring) atau 50%. Tahapan pembelajaran yang dipakai adalah Seeking of information, Acquisition of information, Synthesizing of knowledge. Seiring dengan wabah covid-19 yang mulai mereda, model Blended learning tetap digunakan dengan menggunakan Aplikasi Youtube dan Whatsapp. Model Blended learning pada pembelajaran tari kreasi di kelas IX dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima materi Tari Angguk Kenya Rinengga dan meningkatkan hasil belajar siswa.Kata kunci: Model Blended Learning, Pembelajaran Tari, Media PembelajaranBlended Learning Model for Creative Dance Learning in 9th Grade at SMP N 11 YogyakartaThe Blended learning model was implemented at Yogyakarta 11 Public Middle School at the start of the Covid-19 pandemic, because the teaching and learning process which caused crowds was eliminated. The Blended learning model is a solution in overcoming problems during the Covid-19 pandemic situation, especially in creative dance learning materials at SMP Negeri 11 Yogyakarta. The applications used are Google Classroom, Youtube, and learning videos. The use of the Blended learning model in dance learning in class IX at SMP Negeri 11 Yogyakarta applies the division of 3 meetings online (offline) or 50%, and 3 meetings offline (offline) or 50%. The learning stages used are Seeking of information, Acquisition of information, Synthesizing of knowledge. As the Covid-19 outbreak began to subside, the Blended learning model was still being used using the Yotube and Whatsapp applications. The Blended learning model in creative dance learning in class IX can improve students' understanding in receiving the Kenya Rinengga Angguk Dance material and improve student learning outcomes.Keywords: Blended Learning Model, Dance Learning, Instructional Media

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

IDEA

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Other

Description

IDEA draws its contributions from academics and practitioner-researchers at the interface of the performing arts. It acts as a forum for critical study, innovative practice, and creative pedagogy, addressing themes that may be domain-specific (e.g., dance, music, theatre, puppets, karawitan, ...