Perspektif : Review Penelitian Tanaman Industri
Vol 5, No 1 (2006): Juni 2006

Pemberdayaan Lahan Podsolik Merah Kuning dengan Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) di Kalimantan Selatan

BUDI SANTOSO (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Dec 2015

Abstract

ABSTRAKRosela  (Hibiscus  sabdariffa  L)  merupakan  tanaman penghasil serat alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku kertas (pulp) berkualitas. Pengembangan rosela   di   lahan   podsolik   merah   kuning (PMK) memberikan harapan yang menjanjikan. Permasalahan yang dihadapi di lahan PMK sangat komplek, terutama mengenai tingkat kesuburan tanahnya. Perbaikan lahan melalui penambahan kapur dan   bahan   organik   serta   pemakaian galur-galur introduksi rosela yang tahan terhadap deraan lingkungan di lahan PMK merupakan langkah yang sesuai   untuk  mengatasi   masalah  tersebut.   Kapur (CaCO3)  yang  berasal  dari  kapur  pertanian  dapat meningkatkan pH, menetralisir pengaruh Al dan Fe serta menaikkan nilai basa dalam tanah. Dosis kapur di lahan  PMK  Kalimantan  Selatan  cukup 1,5  ton/ha. Disamping itu khasiat kapur pertanian mempunyai daya susul/residu dari tahun kedua sampai dengan tahun  ketiga.  Bahan  organik  yang  bersumber  dari blotong dan kotoran unggas memiliki kemampuan yang sama dengan CaCO3 walaupun sifatnya agak lamban.   Keistimewaan   bahan   organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah, akibat dari aktivitas mikroorganisme. Penggunaan bahan organik untuk memperbaiki sifat kimia lahan PMK diperlukan sekitar 3 - 5 ton/ha.  Disamping itu, galur-galur introduksi rosela yang tahan terhadap keracunan Al dan Fe di lahan PMK yaitu Hs 53a, Thay 146-H dan CPI 115357. Tingkat produksi serat kering rosela di lahan PMK setelah diperbaiki kondisinya berubah dari 1 ton/ha Menjadi 2,649-2,870 ton/ha. Disamping itu, penerapan pola tumpang sari rosela +  jagung akan meningkatkan pendapatan petani dari Rp 5.400.000 menjadi Rp 7.858.000 atau sebanyak Rp 2.458.000/ha. Hasil  studi  yang  telah  dilaksanakan  menunjukkan bahwa pemberdayaan lahan podsolik merah kuning melalui   pengembangan   tanaman   rosela,   disertai dengan   perbaikan   sifat-sifat   kimia   tanah   dan penerapan pola tanam tumpang sari, rosela + jagung akan  mampu  memperbaiki  pendapatan  petani  di Kalimantan Selatan.Kata  kunci:  Rosela,  Hibiscus  sabdariffa  L.,  podsolik merah kuning, perbaikan lahan, produksi, Kalimantan Selatan  ABSTRACTDevelopment of Yellow Red Podzolic Land for Roselle Plantation in South KalimantanRoselle (Hibiscus sabdariffa L.) is a fiber crop that can produce raw material for paper industry (pulp). The development of roselle in yellow red podzolic land is potential.  However,  the  problems  in  yellow  red podsolic land is also complicated, particularly the soil infertility. Soil improvement through application of lime (CaCO3),  organic  materials,  and  utilization  of roselle promising lines which are resistant to YRP soil are good to solve the problems. The lime (CaCO3) derived from agriculture lime can increase soil pH, netralizer Al and Fe, and increase basa value of the soil. The dosage of lime for YRP soil in South Kalimantan is 1.5 tons/ha. Besides, the lime has residual effect for three years. The organic material which are derived from blotong and chicken manure have the same effect with that of CaCO3 but slower. The advantage of organic material is they improve. The soil chemical characteristics,  as  the  results  from  microorganism activities. It needs 3-5 tons organic materials per ha to improve the soil chemical characteristics. The roselle promising lines which are resistant to Al and Fe are Hs  53a, Thay 146-H, and CPI 115 357. The production of dry  fiber  in  the  YRP  soil  after  the  condition  is improved increased from 1 ton/ha up to 2.65-2.87 tons/ha.  Beside,  intercropping  roselle  with  maize increased farmers’ income from Rp 5,400,000 to Rp 7,858,000 or Rp 2,458,000/ha. The results of the studies that have been conducted showed that the utilization of YRP soil for roselle platnation implemented with the improvement    of    soil    chemical    characteristics, intercropping roselle and maize can increase farmes’ income in South Kalimantan.Key word: Roselle, Hibiscus sabdariffa L., Yellow Red Podzolic,  soil  improvement,  production, South Kalimantan.

Copyrights © 2006






Journal Info

Abbrev

psp

Publisher

Subject

Education

Description

Majalah Perspektif Review Penelitian Tanaman Industri diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang memuat makalah tinjauan (review) fokus pada Penelitian dan kebijakan dengan ruang lingkup (scope) komoditas Tanaman Industri/perkebunan, antara lain : nilam, kelapa sawit, kakao, ...