Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja tindakan dari aktor langsung (Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kota Bengkulu) maupun tidak langsung terhadap perubahan status kawasan wisata Perubahan atau peralihan fungsi hutan taman wisata alam merupakan salah satu bagian dari pengelolaan hutan. Hal ini pula yang terjadi di Kampung Jenggalu Kito yakni perubahan dari Taman Wisata Alam menjadi kawasan Areal Penggunaan Lain. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yakni melalui proses wawancara mendalam (indepht interview) kepada beberapa informasi serta dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan perubahan status Taman Wisata Alam memberikan dua implikasi penting. Pertama, aktor langsung yang memanfaatkan adanya kebijakan sebagai bagian dari pemenuhan kepentingan pribadi atau menjadi penumpang gelap akan kebijakan tersebut. Kedua, aktor tidak langsung yang ikut berperan penting terhadap perubahan tersebut karena memberikan pula peningkatan ekonomi dan kesejahteraan hidup masyarakat Kampung Jenggalu Kito. Akan tetapi, peningkatan ditingkat ekonomi tentu tak akan selalu memberikan impilikasi yang baik secara jangka panjang terhadap lingkungan akibat adanya perubahan status Taman Wisata Alam dan pengembangan objek wisata
Copyrights © 2024