Penerapan sistem drainase pada lahan gambut pada perkebunan kelapa sawit belum mengadopsi prinsip konservasi. Penggunaan pupuk yang tidak tepat dapat menyebabkan pembusukan gambut secara cepat. Pemahaman terhadap perubahan sifat gambut diperlukan untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam menentukan degradasi gambut. Penelitian ini mencari metode survei tanah menggunakan bor Eijkelkamp pada perkebunan kelapa sawit Perusahaan Mitra Aneka Rezeki yang terletak di Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Indonesia. Investigasi karakteristik gambut dilakukan pada delapan satuan lahan yang ditentukan berdasarkan umur kelapa sawit 3, 4, 5, dan 8 tahun, serta hutan gambut yang letaknya berdekatan dengan perkebunan sebagai perbandingan. Sampel gambut pada satuan lahan dan hutan gambut dikumpulkan pada setiap kedalaman 50 cm hingga substratum. Parameter bahan organik, berat jenis, C organik, N total, pH-H2O, pH-KCl, dan asam humat secara komposit dianalisis di laboratorium tanah. Analisis statistik uji T dilakukan dengan tingkat kepercayaan 5% untuk mengetahui perbedaan karakteristik gambut antara kedalaman 0-100 cm dan di bawah 100 cm, serta antara hutan gambut dan 8 unit lahan pada kedalaman yang sama. Penanaman kelapa sawit di lahan gambut menyebabkan perubahan sifat gambut secara bertahap dan terutama terjadi pada lapisan gambut bagian atas (0-100 cm), sedangkan lapisan yang lebih dalam relatif tidak berubah. Perubahan besar sifat gambut pada perkebunan kelapa sawit terindikasi dimulai pada lahan pohon kelapa sawit berumur 5 tahun
Copyrights © 2024