Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Vol 23 No 3 (2023): Didaktis

Pemberontakan Perempuan dalam Novel LebihPutih Dariku Karya Dido Michielsen: Perspektif Subaltern

ardi satritama (Universitas Negeri Surabaya)
Anas Ahmadi (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Nov 2023

Abstract

Studi yang berkaitan dengan perempuan dalam kajian poskolonial menjadi topik yang menarik diperbincangkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah membahas mengenaiperempuan yang berusaha untuk mendapatkan hak berbicara dan bersuara di dalam lingkup masyarakat di era dunia ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) penindasan, (2) dampak, dan (3) upaya pemberontakan yang dilakukan melalui tokoh Isah pada novel Lebih Putih Dariku karya Dido Michielsen. Tiga muatan aspek ini dideskripsikan untuk menganalisis novel Lebih Putih Dariku karya Dido Michielsen menggunakan teori subaltern Gayatri Spivak. Penelitian ini menerapkan pendekatan pragmatik dalam menganalisis novel Lebih Putih Dariku karya Dido Michielsen. Temuan penelitian ini yakni: pertama, bentuk penindasan yang merupakan bagian dari praktik subaltern yang terjadi pada tokoh Isah. Kedua, dampak yang terjadi akibat penindasan yang dilakukan oleh bangsa Eropa terhadap kaum pribumi terutama pada tokoh Isah yang menjadi objek penindasan. Ketiga, upaya pemberontakan yang dilakukan tokoh Isah terhadap bangsa Eropa atas penindasan yang mereka lakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan praktik subaltern yang dilakukan oleh bangsa penjajah dilatarbelakangi upaya pembungkaman terhadap kaum-kaum pribumi untuk menyuarakan hak berbicara dan bersuara mereka untuk mendapatkan hak dan tempat yang setara. Hal ini terjadi pada tokoh Isah yang dikisahkan dalam novel Lebih Putih Dariku karya Dido Michielsen.

Copyrights © 2023