Abstrak: Penelitian di Indonesia yang berkaitan dengan pandangan mengenai keruangan masih terbatas pada spatial thinking, spatial ability, dan thinking geographically. Terdapat pengembangan lebih lanjut terkait pandangan seputar keruangan yang sudah diteliti di luar Indonesia, yaitu spatial citizenship. Spatial citizenship dapat ditemukan di lingkungan perguruan tinggi pada bidang studi Geografi. Kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam pembelajaran Geografi ialah spatial thinking ability. Kemampuan berpikir spasial mahasiswa dalam menggambarkan ruang abstrak tergolong masih rendah dikarenakan kurangnya pembiasaan terhadap pengerjaan soal-soal yang mengasah kemampuan spasial. Tujuan penelitian berfokus pada 1) menganalisis tingkat penguasaan spatial thinking ability dan spatial citizenship pada mahasiswa, 2) menganalisis pengaruh spatial thinking terhadap kompetensi spatial citizenship mahasiswa pendidikan Geografi. Desain penelitian yang digunakan berupa metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan Geografi yang berjumlah 15 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis data menunjukan 1) mahasiswa memiliki perbedaan penguasaan spatial thinking yakni dengan tingkat penguasaan spatial thinking rata-rata sebesar 42 %, 2) penguasaan kemampuan spatial citizenship secara keseluruhan dengan rata-rata 19,8 %. 2) Spatial thinking memiliki pengaruh yang signifikan terhadap spatial citizenship dengan persentase 45%. Kajian mengenai spatial thinking dan spatial citizenship pada mahasiswa pendiidkan geografi belum optimal sehingga perlu dikaji lebih terperinci dan lebih luas bahkan terkait dengan literasinya. Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan bahan ajar, evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial.Abstract: Research in Indonesia related to spatial views is still limited to spatial thinking, spatial abilities, and thinking geographically. There is further development related to spatial citizenship that has been researched outside Indonesia, namely spatial citizenship. Spatial citizenship can be found in a university environment in the field of geography studies. The basic ability that must be possessed in learning Geography is spatial thinking ability. Students' spatial thinking ability in describing abstract space is still relatively low due to a lack of familiarity with working on questions that hone spatial abilities. The research objectives focus on 1) analyzing the level of mastery of spatial thinking ability and spatial citizenship among students, 2) analyzing the influence of spatial thinking on the spatial citizenship competence of Geography education students. The research design used is a survey method with a quantitative approach. The population of this research was all Geography education students, totaling 15 students. The sampling technique used in this research was purposive sampling. The data analysis techniques in this research are descriptive statistics and inferential statistics. The results of data analysis show 1) students have differences in mastery of spatial thinking, namely with an average level of mastery of spatial thinking of 42%, 2) overall mastery of spatial citizenship skills with an average of 19.8%. 2) Spatial thinking has a significant influence on spatial citizenship with a percentage of 45%. The study of spatial thinking and spatial citizenship among geography education students is not yet optimal so it needs to be studied in more detail and more broadly, even in relation to literacy. This can be used as a basis for preparing teaching materials, evaluating learning in improving spatial thinking skills..
Copyrights © 2024