Pemanfaatan sarang burung walet untuk bahan konsumsi khususnya untuk kesehatan telah ditemukan sejak abad ke-17 di daerah China. Indonesia dikenal sebagai pemasok terbesar sarang burung walet dunia dan mulai membudidayakan sarang burung walet pada tahun 1980 sampai sekarang. Dapat kita jumpai di berbagai daerah Indonesia rumah burung walet yang mana masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan setiap rumah walet. Dalam penelitian ini apa saja faktor – faktor yang memepengaruhi hasil budidaya rumah walet serta bagaimana cara memasarkan produk olahan dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) di daerah Palembang, Banjarmasin, dan Surabaya, dengan Markaswalet sebagai distributor untuk pemasaran produk. Analisis SWOT ini menggunakan perhitungan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dengan isi berbagai faktor kekuatan dan kelemahan, serta matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) yang mana menunjukkan faktor peluang dan ancaman. Dalam penelitian ini didapatkan skorkekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman masing – masing untuk markaswalet dan petani walet. Untuk markaswalet didapatkan kekuatan 0,50, kelemahan 0,50. Peluang 0,50 , ancaman 0,50. Pada nilai matriks IFE didapatkan total skor 1,79 , sedangkan untuk matriks EFE didapatkan skor 1.95. Untuk petani walet didapatkan skorkekuatan 0,49 , kelemahan 0,51 , peluang 0,55 , ancaman 0,45. Sedangkan total skor IFE yang didapatkan yaitu 1,71 dan total skor EFE didapatkan 1,74. Maka dari hasil di atas markas walet menempatkan pada kuadran 1 untuk secara efektif memanfaatkan peluang yang tersedia, baik dalam pasar lokal maupun ekspor, serta untuk mengembangkan pangsa pasar dengan efektif. Disisi lain petani walet menempatkan pada kuadran 1 juga karena petani walet dapat secara efektif mengoptimalkan peluang yang ada, baik untuk meningkatkan produksi sarang maupun populasi burung walet di dalam gedung.
Copyrights © 2024