Daun kelor (Moringa oleifera L.) banyak ditanam di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Daun kelor mengandung senyawa fitokimia aktif yang bersifat antibakteri seperti flavonoid, saponin sitokinin, asam caffeolylquinat dan asam lemak tak jenuh seperti linoleat (omega 6) dan alfalinolenat (omega 3). Ekstrak dikembangkan sebagai nanoemulsi karena potensi antimikrobanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakterisasi nanoemulsi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dan aktivitas antibakterinya. Nanoemulsi ekstrak daun kelor dilakukan dengan metode sonikasi ultra tinggi dan aktivitas antibakteri dinilai berdasarkan diameter zona hambat Staphyloccocus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dievaluasi dengan Post-Test Only dengan eksperimen Control Group. Hasil karakterisasi menunjukkan ukuran partikel dari nanoemulsi ekstrak daun kelor adalah 15,5±8,4 nm dengan nilai zeta potensial sebesar sebesar -32,9 ± 0,0255 mV. Aktivitas antibakteri menunjukkan zona hambat terhadap S. aureus dan E. coli pada nanoemulsi ekstrak ethanol daun kelor dan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 50% dan 75% adalah (12,17 ± 4,99 mm dan 12,47± 1,28 mm), (13,47 ± 0,46 mm dan 13,37 ± 0,49 mm), (12,87 ± 0,55 mm dan 13,5 ± 0,2 mm). Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi nanoemulsi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) mempunyai aktivitas antibakteri yang lebih tinggi terhadap Staphyloccocus aureus dan Escherichia coli
Copyrights © 2024