AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kerusakan hepar dari Clarias gariepinus yang diinfeksi dengan Edwardsiella tarda. Dua puluh empat Clarias gariepinus dengan berat rata-rata 20-25 gram, ukuran 10-12 cm dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan (P0, P1, P2, dan P3). Masing-masing perlakuan dilakukan enam kali pengulangan dengan dosis Edwarsiella tarda 3 x 106 CFU/ ml kecuali kontrol (P0). Pada pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa hepar telah mengalami pembengkakan dan pucat. Pengamatan histopatologi menggunakan mikroskop cahaya dengan 400 kali pembesaran. Metode penilaian Bernet's Scoring digunakan untuk menentukan adanya degenerasi, nekrosis, dan kongesti dan infiltrasi leukosit. Kruskal-Wallis digunakan untuk pengujian statistika diikuti dengan pengujian Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada hepar Clarias gariepinus. Kerusakan parah terjadi pada perlakuan P2. Hal ini disebabkan pada pengamatan histopatologi menunjukkan adanya lesi seperti nekrosis dengan pembengkakan sel dan meningkatnya infiltrasi eritrosit pada pembuluh darah dibandingkan dengan P1 dan P3. AbstractThis research aimed to know the changed damage of liver Clarias gariepinus were infected by Edwardsiella tarda. Twenty four of Clarias gariepinus with an average weight of 20-25 gram, size 10-12 cm were randomly divided into four groups of treatment (P0, P1, P2, and P3). Six repetitions each those are given with the dosage of Edwardsiella tarda 3x106 CFU/ml except P0 (control). At the macroscopic observed, show that the liver becomes swollen and pale. The histopathological features of hepar were examined under light microscope in 400 times magnification. Scoring method were using Bernet Scoring Method to examine the presence of degeneration, necrotic, congestion, and infiltration of leucocytes. Then, Kruskal-Wallis test followed with Mann-Whitney test of statistical analysis. The result showed a change in liver of Clarias gariepinus. The most severe damage occurred on P2. It causes in histopathology examination showed lesion such necrotic area with infiltration of inflammatory cells and there was an increased of erythrocyte infiltration in blood vessels compared with P1 and P3.
Copyrights © 2017