Tujuan dari penelitian ini ada tiga: (1) membandingkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Fikih siswa kelas IX di MTs SA As Solehhiyah Bojongsoang, Bandung, sebelum penerapan model STAD dan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, (2) membandingkan hasil belajar setelah penerapan model STAD, dan (3) menganalisa peningkatan hasil belajar setelah penerapan model STAD dibandingkan dengan metode konvensional. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Instrumen penelitian terdiri dari 16 soal pretest dan posttest. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif awal antara kelas eksperimen (model STAD) dan kelas kontrol (metode konvensional), dengan nilai p-value sebesar 0,003, (2) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai p-value sebesar 0,000, dan (3) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai p-value sebesar 0,000. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas model STAD dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Fikih. Perbedaan awal menyoroti tingkat kemampuan awal siswa yang bervariasi, sementara peningkatan yang signifikan setelah penerapan model STAD menggarisbawahi manfaat potensial dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional. Penerapan model STAD dalam pengajaran yurisprudensi Islam secara signifikan meningkatkan hasil belajar kognitif dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional. Penelitian ini mendukung perlunya reformasi pendidikan untuk memasukkan model pengajaran inovatif seperti STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Copyrights © 2023