Banjir bagi masyarakat Kota Samarinda merupakan hal yang umum dan sering terjadi. Setiap tahunnya debit banjir semakin meningkat karena air yang meresap ke dalam tanah semakin berkurang seiring dengan perubahan tata guna lahan, banyaknya penebangan hutan, serta kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan. Maka dari itu diperlukan peresapan seperti sumur resapan ini, karena selain menampung banjir juga sebagai upaya meningkatkan cadangan air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk merancang dimensi dan menghitung berapa jumlah sumur resapan yang diperlukan sehingga dengan adanya sumur resapan ini dengan harapan 100% banjir akan tertampung. Metode yang digunakan untuk menentukan analisis frekuensi adalah metode Gumbel, Log Pearson Tipe III, Log Normal, dan Normal. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode HSS Nakayasu. Dari hasil perhitungan didapat debit rencana kala ulang 10 tahun adalah 56.8864 m3/detik untuk outlet primer Gelatik, 20.6253m3/detik untuk outlet sekunder Ahmad Yani I, dan 25.0208 m3/detik untuk outlet sekunder Ahmad Yani II. Rancangan sumur resapan dengan berbentuk lingkaran dengan dimensi diameter 1,4 m dan kedalaman 2,0m. Jumlah sumur resapan yaitu 28922 buah sumur untuk outlet primer Gelatik, 21731 buah sumur untuk outlet sekunder Ahmad Yani I, 22242 untuk outlet sekunder Ahmad Yani II.
Copyrights © 2016