p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal INERSIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH BANJIR DI KOTA SAMARINDA Ade Yuli Guntara; Tommy Ekamitra Sutarto; Sri SN. Banjarsanti
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir bagi masyarakat Kota Samarinda merupakan hal yang umum dan sering terjadi. Setiap tahunnya debit banjir semakin meningkat karena air yang meresap ke dalam tanah semakin berkurang seiring dengan perubahan tata guna lahan, banyaknya penebangan hutan, serta kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan. Maka dari itu diperlukan peresapan seperti sumur resapan ini, karena selain menampung banjir juga sebagai upaya meningkatkan cadangan air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk merancang dimensi dan menghitung berapa jumlah sumur resapan yang diperlukan sehingga dengan adanya sumur resapan ini dengan harapan 100% banjir akan tertampung. Metode yang digunakan untuk menentukan analisis frekuensi adalah metode Gumbel, Log Pearson Tipe III, Log Normal, dan Normal. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode HSS Nakayasu. Dari hasil perhitungan didapat debit rencana kala ulang 10 tahun adalah 56.8864 m3/detik untuk outlet primer Gelatik, 20.6253m3/detik untuk outlet sekunder Ahmad Yani I, dan 25.0208 m3/detik untuk outlet sekunder Ahmad Yani II. Rancangan sumur resapan dengan berbentuk lingkaran dengan dimensi diameter 1,4 m dan kedalaman 2,0m. Jumlah sumur resapan yaitu 28922 buah sumur untuk outlet primer Gelatik, 21731 buah sumur untuk outlet sekunder Ahmad Yani I, 22242 untuk outlet sekunder Ahmad Yani II.
TINJAUAN TERHADAP KAPASITAS PENGALIRAN SUNGAI DAMA STA 0+000 – STA 2+625 DI KOTA SAMARINDA Dwi Tumena Putra; Daru Purbaningtyas; Tommy Ekamitra Sutarto
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan penduduk dan kecilnya penampang sungai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Sungai Dama. Maka tujuan dari tugas akhir ini ialah meninjau kembali dimensi Sungai Dama terhadap debit banjir rencana kala ulang 10 tahun. Perhitungan debit banjir rencana dan debit eksisting sungai dilakukan dalam beberapa segmen aliran. Debit banjir rencana dihitung dengan metode HSS Nakayasu. Debit banjir Q10 pada STA 0+000 – STA 0+650 adalah7,814 m³/detik dengan debit eksisting 12,0067 m³/detik; Q10 pada STA 0+650 - 1+350 adalah 14,518 m3/detik dan debit eksisting 7,417 m3/detik; Q10 pada STA 1+350 - 2+275 adalah 22,944 m3/detik dan debit eksisting 13,0672 m3/detik; Q10 pada STA 2+275 - 2+625 adalah 25,263 m3/detik dan debit eksistingnya 25,4304 m3/detik. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa perlu dilakukan perubahan penampang sungai. Dimensi kanal yang direncanakan berbentuk persegi dengan ukuran sebagai berikut: STA 0+000 – STA 0+650 memiliki lebar 3,228 m dan tinggi 2,364 m, pada STA 0+650 – STA 1+350 memiliki lebar 4,4 m dan tinggi 3,05 m, pada STA 1+350 – STA 2+275 memiliki lebar 5,531 m dan tinggi 3,766 m, dan pada STA 2+275 – STA 2+625 memiliki lebar 5,804 m dan tinggi 3,902 m.
PERENCANAAN SISTEM SALURAN PEMBAWA JARINGAN IRIGASI TEKNIS DESA MANUNGGAL DAYA KECAMATAN SEBULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Lukman Hakim; Tommy Ekamitra Sutarto; Mohammad Hidayat
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan sistem jaringan irigasi di Desa Manunggal Daya Kecamatan Sebulu bertujuan untuk meningkatkan produktifitas beras di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga mencegah defisit kebutuhan beras. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai evapotranspirasi (Etc) tanaman acuan, nilai debit andalan (Q80) dari Sungai Kumpa Kiri, kebutuhan pengambilan air irigasi (DR), serta dimensi dari saluran pembawa yang direncanakan. Perhitungan evapotranspirasi (Eto) tanaman acuan menggunakan metode Penanaman modifikasi Nedeco/Prosida. Perhitungan debit andalan (Q80) menggunakan metode F.J. Mock. Perhitungan kebutuhan pengambilan air irigasi menggunakan metode pola dan jadwal tanam optimum. Perhitungan dimensi saluran menggunakan teori Manning. Debit andalan (Q80) yang tersedia pada Sungai Kumpa Kiri rata-rata adalah 169,98 L/det. Berdasarkan debit andalan yang tersedia di Sungai Kumpa Kiri maka luas areal yang dapat dialiri untuk pola dan jadwal tanam optimum padi-padi-palawija masing-masing adalah 45,33 ha, 25,56 ha, dan 427,13 ha dengan rekomendasi waktu awal tanam dimulai pada pertengahan Januari dan kebutuhan pengambilan air irigasi (DR) adalah 1,23 L/det. Memiliki 10 jaringan saluran Primer dan Sekunder dengan panjang total 7811,42 m, dimensi paling besar berada pada Saluran Ruas Manunggal Daya kanan 1 (RM-ka1) dengan Lebar (b) 0,61 m dan tinggi (h) 0,3 m dan dimensi saluran sekunder terkecil adalah Saluran Ruas Panca Jaya 3 (RP3) dengan lebar (b) 0,29 m dan tinggi (h) 0,14 m. Bahan material yang digunakan untuk saluran adalah beton bertulang dengan tulangan Ø10 mm.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS: RUAS JALAN POROS TENGGARONG-LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Rachmat Medinal Aqsa; Tommy Ekamitra Sutarto; Ibayasid
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan terus berjalannya waktu, lapisan permukaan perkerasan jalan pasti akan mengalami penurunan kualitas dimana hal tersebut ditandai dengan terjadinya beberapa kerusakan pada permukaan perkerasan jalan seperti yang terjadi pada jalan poros Tenggarong-Loa Janan yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh karena itu, diperlukan suatu studi analisa untuk mengetahui jenis dan nilai tingkat kerusakan pada jalan poros Tenggarong-Loa Janan km. 5+500 s/d km. 11+500 agar bisa ditentukan jenis penanganan yang tepat dan biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Studi kali ini menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) untuk mengetahui nilai kondisi jalan dengan melakukan kegiatan survei secara langsung dilapangan dan membagi bagian jalan yang disurvei sepanjang 6 kilometer kedalam 120 unit sampel pengamatan. Hasil identifikasi di lapangan menemukan 12 jenis kerusakan yaitu retak kulit buaya, retak blok, permukaan turun, gelombang, amblas, retak pinggir, retak reflektif sambungan, retak memanjang/melintang, tambalan, lubang, alur dan sungkur dengan nilai PCI rata-rata sebesar 80,58. Jenis penanganan yang dapat dilakukan berdasarkan metode bina marga tahun 1995 yaitu pengaspalan setempat, pengisian retakan, penambalan lubang, dan perataan dengan estimasi perkiraan biaya yang diperlukan untuk perbaikan sebesar Rp. 322.952.500.
PERANCANGAN SALURAN PEMBAWA JARINGAN IRIGASI POMPADAERAH IRIGASI BENGALUN KABUPATEN MALINAUKALIMANTAN UTARA Klaudia Anbaratih; Tommy Ekamitra Sutarto; Haidah
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan jaringan irigasi di Daerah Bengalun dibuat agar seluruh daerah pertanian mendapat pasokan air yang cukup sehingga tidak ada pertanian yang tidak mendapat air. Perhitungan ini bertujuan untuk menentukan nilai evapotranspirasi (Eto) dari padi sawah, nilai debit yang dapat diandalkan (Q80) dari Sungai Bengalun, kebutuhan air irigasi (DR), dimensi saluran pembawa yang direncanakan, serta kapasitas pompa. Data untuk perhitungan meliputi data peta lokasi, data curah hujan, data klimatologis, rencana skema jaringan irigasi, dan terakhir pengukuran sungai pasang surut. Debit andalan (Q80) yang tersedia di Sungai Bengalun rata-rata adalah "6172,18 L / detik". Berdasarkan debit andalan yang tersedia di Sungai Bengalun, area yang dapat diterapkan untuk pola penanaman optimal dan jadwal padi-padi-palawija masing-masing adalah 3248,35 ha, 2185,13 ha, dan 12530,75 ha masing-masing dengan rekomendasi waktu mulai tanam. awal Maret dan kebutuhan air irigasi (DR) adalah "1,65 L / detik". ini memiliki 3 jaringan saluran primer dan 18 saluran sekunder dengan total panjang 10830,53 m. Bahan yang digunakan untuk saluran adalah beton bertulang. Berdasarkan analisis, kapasitas rata-rata yang diperoleh "0,125 m3 / detik", dan juga jumlah pompa yang akan dipasang adalah 55 buah.