Batik Trusmi khas Cirebon dengan segala keragaman motifnya menjadikannya sebagai salah satu Batik yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia hingga mancanegara. Para pengrajin Batik Trusmi hingga saat ini berupaya mengembangkan keanekaragaman motif Batik, namun pada praktiknya masih ditemukan tantangan-tantangan dan kendala yang dirasakan para pengrajin Batik Trusmi di Desa Trusmi Kulon yang menjadi lokasi penelitian. Dari hasil pretest yang dilakukan kepada 12 orang pengrajin, diketahui adanya kurangnya pemahaman mengenai pentingnya perlindungan atas desain yang diciptakan oleh pengrajin. Selain itu pengrajin juga belum mengetahui mengenai QR Code yang dapat dijadikan motif pada Batik, serta penggunaan bisnis online (e commerce) dalam memasarkan produk Batik mereka. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Universitas Padjadjaran bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan mengenai hak cipta, QR Code, dan bisnis online kepada para pengrajin guna meningkatkan pemahaman mengenai upaya peningkatan kreatifitas dengan menggunakan teknologi informasi dalam di era digitalisasi saat ini. Upaya yang telah dilakukan oleh Tim KKN berhasil menujukkan dampak positif berupa peningkatan pemahaman mengenai hak cipta, QR Code, dan bisnis online dalam kegiatan pemasaran dan penjualan Batik. Para pengrajin juga telah dipandu dan berhasil menggunakan aplikasi sosial media seperti Tiktok Shop dan Instagram untuk sarana bisnis online. Meskipun demikian masih diperlukan tindak lanjut dari upaya pendampingan yang telah dilakukan, kususnya terkait dengan penggunaan QR Code sebagai motif tambahan pada Batik.
Copyrights © 2024