Kabuyutan: Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal
Vol 1 No 3 (2022): Kabuyutan, November 2022

Makna Simbol Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Barongan Pada Pagelaran Reak Juarta Putra

Feliza Zubair (Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
03 Feb 2023

Abstract

Tarian Barongan dalam pagelaran Reak merupakan salah satu media komunikasi tradisional yang sarat makna.. Berbagai simbol-simbol dan pesan-pesan komunikasi non verbal ditampilkan tokoh Barongan Kinawa dalam pagelaran Reak, “Juarta Putra”, baik melalui penampilannya, gerakanya juga ritual-ritualnya, Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan non verbal pada sosok Barongan Kinawa, bagaimana pesan non verbal pada gerakan Bangbarongan Kinawa, juga untuk mengetahui pesan non verbal pada pelaksanaan ritual Bangbarongan Kinawa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif pendekatan deskriptif melalui konsep fisiognomi, komunikasi non verbal dan komunikasi artifaktual . Tehnik yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil kajian tentang makna dari sisi fisiognomi tokoh Barongan Kinawa adalah: karakter yang gagah, dengan mata bulat melotot, wajah merah menggambarkan semangat dan keberanian. Rambut panjang menggambarkan kebebasan dan bijaksana, Riasan kuning pada wajah Kinawa menggambarkan simbol kehangatan, kesetiaan, dan keceriaan. Warna gigi putih simbol kejujuran setiap ucapan. Artifaktual Kinawa tampak dari pakaian dari karung goni, kulit kambing etawa dan ekor serta penggunaan warna serba hitam simbol status dan kegagahan. Gestural mengkaji tarian Barongan Kinawa seperti Ngasor, atau Asoran memiliki arti “luhur budi, handap asor”.;Gerakan Maung lugay, atau bangkit; Gerakan Garuda Mupuk. ;Gerakan Mincid, berarti keceriaan/ atau kebahagiaan; Padungdung dan gerakan gerakan silat.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

kabuyutan

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Library & Information Science

Description

KABUYUTAN Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal, yang menjembatani pemikiran-pemikiran kritis menyangkut kearifan lokal tinggalan budaya masa lampau, termasuk di dalamnya kemanusiaan, yang mengedepankan manusia sebagai insan bermartabat dan berbudaya. Filologi secara ...