Kemiskinan yang terbit secara resmi selama ini hanya diukur melalui satu dimensi moneter (dimensi rata-rata pengeluaran per kapita per bulan). Cara ini dipandang tidak cukup mewakili keadaan penduduk miskin. Untuk itu penelitian ini bertujuan melakukan penghitungan kemiskinan dengan melibatkan banyak dimensi (multidimensi) selain dimensi moneter. Pengukuran kemiskinan multidimensi pada penelitian ini menggunakan metode Alkire-Foster yang disesuaikan, dengan 3 dimensi pembentuk, 10 indikator dan 19 variabel titik potong (cutoff). Sumber data berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan multidimensi di Sulawesi Selatan Tahun 2020 merupakan fenomena perdesaan; kabupaten Tana Toraja menjadi daerah dengan kemiskinan multidimensi tertinggi, dan terendah ada di kota Parepare; standar hidup layak merupakan dimensi yang mempunyai andil terbesar dalam pembentukan kemiskinan multidimensi; persentase penduduk miskin multidimensi lebih besar dari persentase penduduk miskin moneter baik pada level perkotaan perdesaan, maupun pada cakupan kabupaten/kota.
Copyrights © 2023