<![CDATA[Penentuan interrupting capacity suatu pemutus tenaga listrik (PMT) atau circuit breaker yang akan dipasang pada suatu sistem tenaga listrik, merupakan hal yang sangat penting terutama untuk perencanaan, perancangan serta perluasan sistem tenaga listrik, disamping momentary capacity dan jenis PMT-nya. Penelitian ini mengusulkan suatu metode untuk menentukan kapasitas pemutusan atau interrupting capacity PMT pada suatu sistem tenaga listrik, berdasarkan arus gangguan hubung singkat terbesar yang dapat terjadi pada semua bagian sistem tenaga listrik. Empat tipe gangguan hubung singkat, dihitung untuk mencari yang mana menghasilkan arus gangguan total terbesar pada suatu bus. Perhitungan arus gangguan hubung singkat dilakukan dengan metode matriks impedansi bus dengan menggunakan reaktansi transien (X’) urutan positif, urutan negatif dan urutan nol dari generator, dan reaktansi bocor trafo, serta resistansi dan reaktansi urutan positif, urutan negatif dan urutan nol saluran transmisi. Pada penelitian ini, perhitungan menggunakan daya dasar 100 MVA dengan tegangan dasar sesuai dengan tegangan kerja masing-masing bus. Reaktansi transien beban motor-motor listrik dan beban lain diabaikan, sehingga tegangan pragangguan dianggap 1 per unit. Metode yang digunakan diterapkan pada sistem tenaga listrik 11 bus 14 saluran dan dengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB untuk membantu perhitungan matematis. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa metode penentuan interrupting capacity yang dilakukan dengan mengambil arus gangguan total terbesar setelah menghitung 4 jenis gangguan hubung singkat, yaitu hubung singkat 3 fase seimbang, 1 fase ke tanah, fase ke fase, dan 2 fase ke tanah lebih baik dibanding jika hanya menggunakan arus gangguan dari analisis hubung singkat 3 fase seimbang saja.]]>
Copyrights © 2019
