Naditira Widya
Vol. 13 No. 1 (2019): Naditira Widya Volume 13 Nomor 1 April Tahun 2019

AN ECO-MATERIAL CULTURAL STUDY ON BIRD TRAPS AMONG THE PALAWAN OF THE PHILIPPINES

Takashi Tsuji (Saga University)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2024

Abstract

This study clarifies how eco-material culture is exemplified in bird traps and the use in the environment in terms of:1) the ecological aspects and material culture of bird traps; 2) the practicality of trapping techniques; and 3) the relationshipsamong bird traps, birds, and people from an ethno-archaeological viewpoint. The research target is the Palawan, anindigenous people of Palawan Island, the Philippines. The research methods are interviews and participant observation. Theresearch suggests that current bird traps are made of plant materials with nylon for convenience, but plant materials remainfundamental. Further, since Palawan bird-trapping technology is unrefined, and as traps are sometimes unsuccessful,trapping is likely done for enjoyment and as a challenge. Thus, bird traps connect humans to nature, as reflected in thePalawan’s eco-material culture. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perangkap burung yang menggunakan bahan-bahan dari tanamandan penggunaannya di lingkungan, serta membahas tentang: 1) aspek budaya ekologi dan material dari perangkapburung; 2) teknologi perangkap burung; dan 3) hubungan antara burung, perangkap burung, dan manusia dari sudutpandang etnoarkeologi. Metode penelitian ini adalah wawancara dan observasi partisipan. Target penelitian adalah penduduk asli Pulau Palawan di Filipina. Penulis memastikan bahwa perangkap burung yang biasa digunakan pada masa kini dibuat dari bahan tanaman dan plastik nilon untuk kemudahan. Sementara itu, masyarakat Palawan masih menggunakan bahan-bahan tanaman sebagai bahan utama dalam membuat perangkap burung, dan teknologi yang digunakan merupakanperkembangan dari metode perangkap tradisional. Tujuan masyarakat Palawan menggunakan perangkap bukan semata-mata untuk menangkap burung, tetapi untuk menakut-nakutinya juga agar penduduk dapat hidup berdampingan dengan burung di lingkungannya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkap burung merupakan alat yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk hidup berdampingan dengan burung dan merefleksikan prinsip hidup masyarakat alami yang hidup berpusat pada budaya ekosistem dan material.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

nw

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Naditira Widya aims to be a peer-reviewed platform and a reliable source of information. Scientific papers published consist of research, reviews, studies, and conceptual or theoretical thinking with regard to Indonesian and/or world archaeology and culture. All papers are double-blind reviewed by ...