Pada penelitian ini dipelajari aktifitas biodegradasiin vitro dengan menggunakan enzim lisozim untuk serat kitosan yang telah diberi perlakuan proses dehidrasi dan plastisisasidan biodegradasi in vivo terhadap kucing. Dengan tujuan untuk mengetahui parameter yang dapat menurunkan kecepatan biodegradasi yang ditunjukkan oleh penurunan besarnya kehilangan kekuatan tarik, padabiodegradasi in vitro dilakukan pengukuran diameter dan densitas, kekuatan tarik dan morfologi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa biodegradasi serat kitosan dengan enzim lisozim dalam media larutan PBS (phosphat buffer saline)pada suhu 37oC selama 3 hari, menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan tarik, dan besarnya penurunan kekuatan tarik dipengaruhi oleh diameter serat, densitas serat, proses dehidrasi dan plastisisasi yang dilakukan, derajat deasetilasi kitosan serta jumlah enzim yang diberikan. Peningkatan densitas, melakukan proses dehidrasi dilanjutkan plastisisasi (DP) dan penggunaan kitosan dengan derajat deasetilasi (DD) yang lebih rendah berhasil mengurangi kehilangan kekuatan tarik serat karena biodegradasi. Biodegradasi menyebabkan terjadinya hidrolisa ikatan kimia dalam rantai polimer pada serat kitosan yang mengakibatkan terjadinya pengikisan/keropos pada serat. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa biodegradasi yang terjadi adalah menurut mekanisma bulk degradation. Uji biodegradasi in vivo menunjukkan serat kitosan biodegradable dan biokompatabel dengan jaringan kulit kucing, dan pada biodegradasi in vivo secara visual terlihat serat kitosan lebih cepat melebur dari pada saat uji in vitro.
Copyrights © 2013