Berdasarkan data (SSGI), prevalensi balita stunting di Aceh sangat tinggi yaitu sebesar 33.2 persen. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka stunting salah satunya yaitu dengan meningkatkan edukasi mengenai kecukupan makanan untuk balita terutama terkait protein hewani. Upaya pencegahannya tidak hanya membutuhkan pemenuhan zat gizi makro saja tetapi juga dari gizi mikro, salah satunya dengan fortifikasi bahan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai gizinya dan sebaiknya berbasis bahan pangan lokal. Salah satu jenis bahan pangan lokal yang dapat ditambahkan adalah daun kelor yang mengandung vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, Zat Besi (Fe) dan Magnesium. Potensi pembudidayaan ikan lele ini sangat besar sebagai pemberdayaan masyarakat di desa ujung kalak dalam hal keterampilan masyarakat dalam pembudidayaan ikan lele sehingga perlunya keterampilan dalam pengolahan ikan lele dengan fortifikasi mikronutrien berbahan baku lokal yang dapat mendukung dalam penanganan stunting. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberdayakan kelompok mitra di desa Ujung Kalak agar dapat melakukan pengolahan ikan lele dengan ditambahkan bahan baku lokal. Hasil atau luaran yang sudah dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan mitra yaitu ibu-ibu PKK terkait stunting dan keterampilan mitra dalam mengolah ikan lele yang ditambahkan daun kelor sehingga menghasilkan produk berupa abon dan nugget.
Copyrights © 2024