Prevalensi putus sekolah pada anak pekerja migran Indonesia di Malaysia mencuat sebagai permasalahan mendesak. Studi ini bertujuan mengevaluasi peran Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam memenuhi hak atas pendidikan komunitas rentan tersebut. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dan kajian dokumen untuk memperoleh pemahaman mendalam. Hasil analisis mengindikasikan telah dilaksanakan sejumlah program pendukung akses pendidikan meskipun belum sepenuhnya efektif. Oleh karena itu, direkomendasikan perluasan kerja sama pendirian sekolah eksklusif, penyediaan beasiswa akademik, serta peningkatan diplomasi bilateral guna meniadakan kebijakan diskriminatif yang berlaku. Dengan adanya komitmen kolaboratif multidimensi, diharapkan terwujudnya akses pendidikan inklusif bagi anak pekerja migran Indonesia di Malaysia sebagai investasi menuju masa depan yang lebih cerah.
Copyrights © 2024