JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
Vol 7, No 1 (2014)

PEMETAAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI

Sukriyah Kustanti Moerad (Unknown)
Windiani Windiani (Unknown)
Syukrianti Mukhtar (Unknown)
Much nurif (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Jun 2014

Abstract

Salah satu kota di ujung timur Jawa Timur yakni Kota Banyuwangi  mempunyai potensi  pertambangan berada di satu kawasan Desa Sumber Agung, Kecamatan  Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.    Pertambangan di areal ini sangat unik yakni ada 7 Bukit yang mengandung tambang tersebut. Gunung itu terkenal dengan nama “Bukit Tumpang Pitu” dengan luasan mencapai 11.621,45 Ha. Sejak tahun 2000 masyarakat wilayah ini secara tradisionil sudah banyak yang mengetahuinya dan masyarakat banyak yang mencoba beralih dari kegiatan pertanian dan peladangan menjadi petambang.  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka  permasalahan penelitian ini adalah Sejauh mana pemetaan (Inventarisasi dan identifikasi) sosial budaya masyarakat setelah ada pertambangan Desa Sumber Agung.  Tujuan penelitian dimaksudkan untuk;  Untuk memperoleh data pemetaan (identifikasi dan Inventarisasi)  sosial budaya  masyarakat di daerah potensi Pertambangan;  dan untuk mencari  Model pengelolaan yang berbasiskan masyarakat pada potensi daerah Pertambangan tersebut. Metode penelitian meliputi : observasi langsung ke lokasi penelitian, penyebaran kuesioner, wawancara mendalam kepada responden terpilih maupun pejabat terkait (dept interview ), dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka di berbagai instansi terkait dan LSM yang ”concern” dengan permasalahan pemetaan social masyarakat.  Sedangkan teknik pengambilan sample dilakukan dengan metode  random sampling dan purpusive random sampel untuk wilayah penelitian. Teknik pengolahan data dan analisis untuk mengukur  masalah yang muncul akibat dari proyek pertambangan dengan menggunakan pemetaan sosial dengan karakteristik masyarakatnya. Penelitian Deskriptif kualitatif ini disimpulkan setelah diperoleh proposisi-proposisi dasar dari hasil analisis yang sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan tingkat pendidikan responden relatif sedang yakni tingkat SLTA, dengan tingkat partisipatif aktif tanpa ada penolakan hadirnya suatu perusahaan pertambangan, asalkan masyarakat lokal ikut dalam pengelolaanya. Kesimpulan penelitian bahwa karakteristik masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk hadirnya suatu perusahaan pertambangan adalah partisipasi aktif dengan melibatkan semua norma, nilai dan kebiasaan yang sudah berjalan di wilayah penelitian.

Copyrights © 2014