Penelitian ini dilakukan karena beberapa masalah. Masalah yang pokok adalah keraguan dan kekhawatiran terpendamnya idea-idea dasar, perjuangan, dan peristiwa-peristiwa penting disebabkan tidak terbukukan oleh penerus perjuangan. Orang bijak pernah menyatakan bahwa seseorang yang tidak menoleh ke belakang atau mempertimbangkan masa lampaunya tidak dapat mencapai tujuannya. Permasalahan yang dirumuskan adalah (1) Bagaimana asal-muasal munculnya pemikiran Fakultas Tarbiyah Al-Jamiâah, (2) Mengapa para tokoh masyarakat ketika itu menginginkan Fakultas Tarbiyah? Dan (3) Bagaimana perjuangan tokoh membuat institusi Fakultas Tarbiyah Al-Jamiâah, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari, dan STAIN.Penelitian menggunakan pendekatan historic deskriptif, mencermati dokumen, cerita, artikel dan ungkapan tokoh-tokoh yang masih hidup. Ketika mengumpulkan data, memperhatikan pada empat yaitu klasifikasi sumber, tempat dimana bahan-bahan itu berada, penyusunan data yang dipandang sistematis, dan teknik wawancara.Hasil penelitian (1) Idea (pemikiran) tentang Fakultas Tarbiyah (Swasta) dulu berasal dari rasa keprihatinan mendalam para tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat dari latar belakang sipil dan militer. (2) Perguruan Tinggi dipandang mampu menyiapkan kader terbaik dan sumber daya insani umat yang membangun moral luhur (akhlakul karimah) setiap daerah pedalaman dan pedesaan Propinsi Kalimantan Tengah. (3) Tokoh berpikir, kerja keras, dan berjuang dengan penuh dedikasi merintis institusi Fakultas yayasan, dan Perguruan Tinggi Islam, dengan lobbi-lobbi yang cerdas sehingga terjadi tiga perubahan institusi, Fakultas Swasta, Fakultas Negeri, dan Sekolah Tinggi Negeri ( STAIN) ini, sebagai penerus perjuangan para tokoh, memiliki ciri khas kemajuan sendiri-sendiri, dari peningkatan sarana fisik, kuantitas dosen, pegawai, mahasiswa, sampai kualitas staf pengajar dan mahasiswa pada akhir 2005.
Copyrights © 2011