Leukemia akut (LA) adalah keganasan klonal akibat mutasi gen somatik pada progenitor sel hematopoietik. Mutasi ini menyebabkan pertumbuhan sel hematopoietik berhenti. Penangganan LA saat ini masih menggunakan protokol kemoterapi standar dengan angka kekambuhan yang tinggi sehingga diperlukan peningkatan dosis yang secara tidak langsung meningkatkan efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi kombinasi antara elektroporasi dan aspirin pada kultur sel mononuklear darah tepi pasien LA. Penelitian ini adalah studi eksperimental menggunakan randomized post test only controlled group design. Sampel penelitian adalah isolat sel mononuklear darah tepi (PBMC) pasien LA yang diambil dari lab PK RSSA dengan studi ex vivo yang dibagi dalam 4 kelompok dengan pemberian paparan listrik sebesar 200 Hz selama 5 detik dan aspirin dalam tiga variasi dosis (PA1 = 2,5 mmol ; PA2 = 5 mmol ; PA3 = 10 mmol). Ekspresi NFkB diidentifikasi dengan metode imunositokimia. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji analysis of varian (ANOVA). Adanya perbedaan ekspresi NFkB pada keempat kelompok tersebut diuji dengan post hoc multiple comparison test. Penelitian ini  menunjukkan bahwa pada kelompok PA3 ekspresi NFkB menurun paling tinggi dibandingkan dengan kelompok PA1 dan PA2. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi elektroporasi  dan aspirin  dapat meningkatkan jumlah kultur sel mononuklear darah tepi pasien leukemia akut yang mengalami apoptosis setelah diberikan perlakuan dengan melihat penurunan ekspresi NFkB secara signifikan. Kata kunci: Apoptosis, Aspirin, Leukemia akut (LA), Listrik pulsasi, NFkB.Â
Copyrights © 2014