Mandor mengkoordinasi banyak tenaga kerja kotruksi di Indonesia. Belum ada alternative pengganti yang dapat diterima oleh pelaku usaha jasa kontruksi untuk mengganti sistem mandor ini. Meskipun peranannya sangat penting dalam pelaksanaan kontruksi, namun mandor belum dapat memberdayakan dirinya sendiri. Belum ada asosiasi profesi mandor yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan keahlian. Tidak adanya jenjang karir terukur menyebabkan periode waktu kerja mandor bervariasi, yaitu empat sampai delapan tahun. Ini terlalu singkat jika dibandingkan dengan independent foremena di Filipina yang memakan waktu sepuluh sampai dua puluh tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor-faktor kompetensi mandor yang berpengaruh pada kualitas pelaksanaan kontruksi gedung di Malang Raya (2) Untuk mengetahui hubungan dari variabel kompetensi mandor yang yang berpengarruh pada kualitas pelaksanaan kontruksi gedung di Malang. Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa sampel yaitu mandor di Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik judgemental (purposive). Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Smart PLS (Partial Least Square) untuk mengetahui hubunngan dari variabel-variabel yang yang mempengaruhi kompetensi mandor terhadap kinerja kualitas pelaksanaan kontruksi gedung di Malang Raya.Hasil analisis menunjukkan faktor yang mempengaruhi kompetensi mandor terhadap kinerja kualitas pelaksanaan kontruksi gedung di Malang Raya adalah kompetensi ketrampilan, personal dan manajemen. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ketrampilan, variabel personal dan variabel manajemen terhadap kualitas pelaksanaan kontruksi gedung di Malang Raya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk jenis-jenis pekerjaan lainnya sehingga dapat diketahui kompetensi mandor secara lebih mendalam.
Copyrights © 2013