Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produtivitas kerja meningkat. Sedangkan, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Motivasi diharapkan mampu menumbuhkan kinerja pendamping, oleh karena itu menjadi perlu untuk dikaji bagaimana hubungan motivasi kerja pendamping Program Gernas dengan kinerja pendamping. Penelitian ini dilaksanakan di organisasi pelaksana program Gernas Kakao, yaitu Unit Pelayanan Pembinaan (UPP) Gernas yang berkantor di Sekretariat Program Gernas Kakao, di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pengambilan data dilaksanakan mulai dari April-Mei 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengisian kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Motivasi tingkat kebutuhan fisiologis memiliki hubungan positif dan nyata dengan dengan kualitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan fisiologis memiliki hubungan positif dan nyata dengan kuantitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan fisiologis berhubungan positif dengan ketepatan waktu pendamping, indikator tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan nyata dengan dengan kualitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan prestasi berhubungan positif dengan kuantitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan sangat nyata dengan ketepatan waktu pendamping dalam bekerja, tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan nyata dengan kinerja pendamping, serta tingkat kebutuhan harga diri memiliki hubungan positif dan nyata dengan kualitas kerja pendamping.
Copyrights © 2017