Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PENDAMPING DALAM PROGRAM GERNAS KAKAO (KASUS KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT) Nurul Mukhlishah
Journal TABARO Agriculture Science Vol 1, No 2: DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.519 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v1i2.31

Abstract

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produtivitas kerja meningkat. Sedangkan, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Motivasi diharapkan mampu menumbuhkan kinerja pendamping, oleh karena itu menjadi perlu untuk dikaji bagaimana hubungan motivasi kerja pendamping Program Gernas dengan kinerja pendamping. Penelitian ini dilaksanakan di organisasi pelaksana program Gernas Kakao, yaitu Unit Pelayanan Pembinaan (UPP) Gernas yang berkantor di Sekretariat Program Gernas Kakao, di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Pengambilan data dilaksanakan mulai dari April-Mei 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengisian kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Motivasi tingkat kebutuhan fisiologis memiliki hubungan positif dan nyata dengan dengan kualitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan fisiologis memiliki hubungan positif dan nyata dengan kuantitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan fisiologis berhubungan positif dengan ketepatan waktu pendamping, indikator tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan nyata dengan dengan kualitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan prestasi berhubungan positif dengan kuantitas kerja pendamping, tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan sangat nyata dengan ketepatan waktu pendamping dalam bekerja, tingkat kebutuhan prestasi memiliki hubungan positif dan nyata dengan kinerja pendamping, serta tingkat kebutuhan harga diri memiliki hubungan positif dan nyata dengan kualitas kerja pendamping.
KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK DODOL TOMAT YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG BERAS KETAN DAN GULA MERAH Gregorius F Kawe; Nurul Mukhlishah; Amran Amran; Darmawan Risal
Journal TABARO Agriculture Science Vol 4, No 1: MEI 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.913 KB) | DOI: 10.35914/tabaro.v4i1.356

Abstract

Dodol adalah salah satu makanan ringan yang dibuat dari bahan dasar seperti santan kelapa, tepung beras ketan, dan gula. Berbagai macam bahan dasar tersebut dicampur, kemudian didihkan sehingga menjadi kental, berminyak, dan tidak lengket, apabila adonan telah dingin, pastanya akan menjadi kenyal dan dapat dijadikan cemilan sehari-hari. Bahan baku utama pembuatan dodol adalah tepung beras ketan (Haryadi, 2006). Penambahan gula merah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan cita rasa dodol. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui kadar vitamin C dodol tomat yang diberi penambahan tepung beras ketan dan gula merah, dan (2) Mengetahui sifat organoleptik dodol tomat yang diberi penambahan tepung beras ketan dan gula merah. Pelaksanaan membuat produk dodol tomat dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia Timur, pada Bulan Juni 2018. Uji Kadar Vitamin C dilakukan di Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanudin, Makassar. Uji organoleptik menggunakan metode uji sensorik dan uji hedonik yang dilakukan untuk menguji berapa jauh tingkat kesukaan panelis terhadap karakteristik dodol yang meliputi rasa, aroma, warna, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (500 g buah tomat + 200 g beras ketan + 50 g gula merah) dengan nilai 157,41 ppm. (2) Hasil uji organoleptik dodol tomat menunjukan bahwa perlakuan A2 (500 g buah tomat + 250 g beras ketan  + 75 g gula merah) yang disukai oleh panelis
Penyuluhan Analisis Usaha Tani Jagung Kelurahan Sombalabella, Takalar Nurul Mukhlishah; Darmawan Risal; Rahmawati Rahmawati; Andi Hafidah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.970

Abstract

Kabupaten Takalar merupakan salah satu sentra penghasil jagung di Sulawesi Selatan. Perkembangan hasil produksi selama rentang waktu 2015-2019 menunjukkan produksi jagung di Kabupaten Takalar yang terus meningkat. Salah satu kendala petani jagung di Kelurahan Sombalabella, Kabupaten Takalar adalah petani belum mengetahui bagaimana cara menghitung analisis usaha tani, hal ini menyebabkan petani belum paham apakah usaha tani membawa keuntungan, impas, atau rugi. Kegiatan dilakukan pada hari Sabtu, 9 Oktober 2021 berlokasi di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallasang, Kabupaten Takalar. Metode pelaksanaannya yaitu pelatihan penggunaan mesin pasca panen dan penyuluhan analisis usaha tani. Kegiatan ini dihadiri oleh petani jagung sebanyak 40 orang dari Kelompok Tani Sompu dan Kelompok Tani Biring Je’ne. Hasil dari kegiatan adalah penyerahan mesin multi fungsi untuk memipil, mencacah jagung, dan membuat tepung pakan dari limbah jagung serta memberikan pemahaman baru bagi petani terkait analisis usaha tani. Petani bisa membedakan biaya variable dan biaya tetap, petani bisa membedakan penerimaan dan pendapatan, petani mengetahui apakah usaha taninya layak atau tidak. Berdasarkan hasil analisis data diketahui terjadi peningkatan pengetahuan analisis usaha tani. Kata Kunci: Penyuluhan, Analisis, Usaha Tani, Jagung
Efektivitas Pupuk Organik Feses Kuda Hasil Pembakaran Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Darmawan Risal; Nurul Mukhlishah
Jurnal Ecosolum Vol. 8 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.733 KB) | DOI: 10.20956/ecosolum.v8i1.6893

Abstract

Organic material derived from horse manure is very abundant and has the potential to be used as organic fertilizer with good nutrient content for plants. This study to utilize organic manure from combustion for growth and productivity of the red chili. In addition, this research was conducted to obtain the right composition of fertilizer doses to increase the growth and production of curly red chili. The method to use the Alfisol soil growing media at the site using polybag by treating different doses on each treatment. The number of treatments were given doses of 0 g (P0), 1 g (P1), 284 g (P2), 426 g (P3) and 568 g (P4) with replications each three times. Analysis metode for use macro nutrient content (N, P, K) and data collection in the form of plant height, leaves, production and environmental factors. Data analysis used Duncan α 0.05. The results of the analysis of the treatment effect on plant height were P4 (Media of soil with combustion horse fertilizer from 568 g) treatment significantly different from other treatments. While other treatments did not show a significant difference in plant height. The effect of treatment on the number of leaves showed no real effect. In the growth and production of curly red chilies there are markedly significant differences. P4 is significantly different from P3, P2, P1 and P0. Whereas P3 is not significantly different from P1 as well as P2 which is significantly different from other treatments. P4 is a treatment with a large number of fruits with an average of 10.3 pieces. While treatment with a small number of fruits is P0 with an average of 2.3 fruits. Combustion horse manure organic fertilizer is quite effective in increasing the growth and production of red chili. It can be assessed from the development of plant height and number of fruits on curly red chili plants. The dose of horse manure organic fertilizer which is good enough for curly red chili plants is 568 g.
Efektivitas Pupuk Organik Feses Kuda Hasil Pembakaran Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Darmawan Risal; Nurul Mukhlishah
Jurnal Ecosolum Vol. 8 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.733 KB) | DOI: 10.20956/ecosolum.v8i1.6893

Abstract

Organic material derived from horse manure is very abundant and has the potential to be used as organic fertilizer with good nutrient content for plants. This study to utilize organic manure from combustion for growth and productivity of the red chili. In addition, this research was conducted to obtain the right composition of fertilizer doses to increase the growth and production of curly red chili. The method to use the Alfisol soil growing media at the site using polybag by treating different doses on each treatment. The number of treatments were given doses of 0 g (P0), 1 g (P1), 284 g (P2), 426 g (P3) and 568 g (P4) with replications each three times. Analysis metode for use macro nutrient content (N, P, K) and data collection in the form of plant height, leaves, production and environmental factors. Data analysis used Duncan α 0.05. The results of the analysis of the treatment effect on plant height were P4 (Media of soil with combustion horse fertilizer from 568 g) treatment significantly different from other treatments. While other treatments did not show a significant difference in plant height. The effect of treatment on the number of leaves showed no real effect. In the growth and production of curly red chilies there are markedly significant differences. P4 is significantly different from P3, P2, P1 and P0. Whereas P3 is not significantly different from P1 as well as P2 which is significantly different from other treatments. P4 is a treatment with a large number of fruits with an average of 10.3 pieces. While treatment with a small number of fruits is P0 with an average of 2.3 fruits. Combustion horse manure organic fertilizer is quite effective in increasing the growth and production of red chili. It can be assessed from the development of plant height and number of fruits on curly red chili plants. The dose of horse manure organic fertilizer which is good enough for curly red chili plants is 568 g.
Aktivitas Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pendamping dalam Program Gernas Kakao di Kabupaten Polewali Mandar Nurul Mukhlishah; Amiruddin Saleh; Dwi Sadono
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 12 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.374 KB) | DOI: 10.46937/1220148655

Abstract

AbstractGernas  programs  utilize  partners  to  deliver  innovative  messages  and  informations  that  able to empower  thefarmers.  However, in the process of mentoring  it  is not  neglecting the competences of the are performance of the partners.  One effort which can control the performance of the partners is through communication.  Communication serves as a main tool for success or failure organization in conjunction with the enviro nment duty. The objectives of this study is  to  analyze the correlation of organizational communication with the performance  of the partners.  This research was conducted at Polewali Mandar using survey method. The number of respondents were 33 people based on  census  method and using  correlational  analysis  to  process the results.  Results of the study  that the  frequency  of organizational  communication significantly  correlated to quality  of work, a  good  cooperation of the partners, and knowledge about job, and the level of use a communication channels significantly correlated  to quality and quantity of work, a good cooperation of the partners, and knowledge about job.Key words: Organizational communication, performance, program’s partner
PENYULUHAN PENTINGNYA PERAWATAN HUTAN KOTA DENGAN POLA PELIBATAN PEMUDA DAN REMAJA Nurul Mukhlishah; Harlina Harlina; Amran Amran; Agus Salim Syam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.855 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1500

Abstract

Abstrak: Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan hidup sangat penting dan dibutuhkan. Pemuda merupakan generasi penerus yang akan mewarisi bangsa ini, termasuk kekayaan alam dan lingkungan hidup di dalamnya. Bahkan harus meneruskan warisan itu kepada generasi yang akan datang. Warisan kekayaan alam dan lingkungan hidup ibarat warisan berkelanjutan, dan pemuda menjadi bagian di dalamnya. Agar warisan dan amanat itu terjaga, pemuda harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup. Mengapa pemuda dan lingkungan hidup itu tidak bisa dipisahkan, Karena pemuda adalah agen perubahan. Upaya penguatan ekonomi nasional dan perbaikan kualitas lingkungan hidup Indonesia dimasa depan, harus diawali dengan membekali remaja dan atau pemuda sebagai agen perubahan. Bukan hanya sebagai penerima manfaat kualitas lingkungan hidup yang baik, peran pemuda harus dapat dioptimalkan sebagai subjek atau pelaku dari berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, diantaranya; pelestarian hutan, konservasi keanekaragamanhayati, penurunan polusi udara, air, tanah, mitigasi-ataptasi perubahan iklim, penanggulangan bencana.Abstract: The role of youth in preserving the environment is very important and needed. Youth are the next generation who will inherit this nation, including the natural wealth and the environment in it. Even the inheritance must be passed on to future generations. The legacy of natural wealth and the environment is like a sustainable legacy, and youth is a part of it. In order for the inheritance and mandate to be maintained, youth must play an active role in preserving the environment. Why youth and the environment cannot be separated, because youth are agents of change. Efforts to strengthen the national economy and improve the quality of Indonesia's environment in the future must begin by equipping youth and / or youth as agents of change. Not only as a beneficiary of good environmental quality, the role of youth must be optimized as a subject or actor of various efforts to improve the quality of the environment, including; forest conservation, biodiversity conservation, reduction of air, water, soil pollution, climate change mitigation, disaster management.
Pemanfaatan Tanah, Kompos dan Arang Sekam untuk Pertumbuhan Tanaman Cabai Nurul Mukhlishah; Faizah Mahi; Rosmiati Rosmiati; Herawaty Herawaty; Aswar Aswar
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v2i1.200

Abstract

Chili plant is one type of vegetable that is widely cultivated by Indonesian farmers and has a variety of health benefits. However, sometimes the growth of chili plants is not optimal. One of the problems in maintaining the growth of chili plants is the lack of yields from the planted area. The cause of the lack of crop yields is that plants do not thrive, is the cause of chili plants not thriving, including the growth of weeds (weeds) around the location / center of the plant, the value of macro and micro nutrients in the soil is very lacking to maintain growth and development. plants, or soil contamination occurs which may be caused by waste such as detergents or excessive chemical fertilizers. With this, the authors provide counseling and training on making planting media by utilizing soil, compost, and husk charcoal and training in carrying out chili cultivation activities in polybags. The activity was carried out on April 9, 2022. The method applied was counseling and training with partners of the Lorong Cokonuri Farmer Group, Gunung Sari Village, Rappocini District, Makassar City. The results of the implementation showed that there was an increase in the knowledge and ability of farmers in making planting media. Furthermore, this is expected to have an impact on the growth of chili plants.
UJI DAYA KEMBANG DAN UJI ORGANOLEPTIK KERUPUK IKAN CAKALANG DENGAN PATI YANG BERBEDA Nurul Mawaddah; Nurul Mukhlishah; Rosmiati Rosmiati; Faizah Mahi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 9, No 3 (2021): PERBAL : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.615 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v9i3.1590

Abstract

Kerupuk ikan biasa digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk. Makanan ini menjadi kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak dan gurih. Salah satu pemanfaatan ikan cakalang agar daya simpan dapat bertahan lebih lama adalah kerupuk ikan. Kerupuk ikan dengan menggunakan jenis pati yang berbeda diharapkan dapat menjadi variasi makanan baru. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui daya kembang kerupuk ikan cakalang yang menggunakan pati yang berbeda, dan 2) Mengetahui tingkat kesukaan panelis melalui uji organoleptik kerupuk ikan cakalang yang menggunakan pati yang berbeda. Pembuatan Kerupuk Ikan Cakalang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia Timur, Makassar pada bulan juli-Agustus 2021. Perbedaan perlakuan penelitian terdapat pada tepung tapioka, tepung sagu, dan tepung maizena. Analisis data menggunakan uji daya kembang dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk yang menggunakan tepung tapioka mengalami daya kembang paling tinggi daripada kerupuk ikan cakalang yang menggunakan tepung sagu dan tepung maizena. Melalui uji organoleptik, panelis menyukai rasa dari kerupuk ikan cakalang yang menggunakan tepung tapioka, untuk aroma panelis menyukai kerupuk dengan menggunakan tepung sagu, untuk warna panelis menyukai warna kerupuk yang menggunakan tepung maizena, dan untuk kerenyahan panelis menyukai kerenyahan kerupuk yang menggunakan tepung tapioka.
MUTU ORGANOLEPTIK KOPI ARABIKA BERDASARKAN LAMANYA WAKTU PENYANGRAIAN Nurul Mukhlishah; Amran Amran; Yessi Ratnasari
Jurnal Agrisistem Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu dari kopi sangat ditentukan oleh penanganannya selama panen dan pasca panen. Salah satu penanganan pasca panen adalah penyangraian kopi. Proses penyangraian adalah proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Penyangraian merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sifat organoleptik seperti aroma, rasa dan warna yang mendasari kualitas kopi. Dengan demikian, diperlukan penyangraian kopi yang sesuai atau tepat terhadap suhu dan lamanya penyangraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mutu organoleptik kopi arabika berdasarkan lamanya waktu penyangraian. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober Tahun 2016. Pembuatan kopi arabika dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan, Universitas Indonesia Timur. Uji organoleptik dilaksanakan di pelataran Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai kopi yang disangrai dengan lama waktu 50 Menit. Hal ini ditunjukkan dari nilai uji organoleptik kopi yaitu aroma pada nilai 3.2 atau suka, warna pada nilai 3.5 atau suka, dan rasa pada nilai 3.3 atau suka.