MAJALAH ILMIAH GLOBE
Vol 17, No 2 (2015)

UJI PARAMETER SPASIAL OSEANOGRAFI POTENSI SUMBERDAYA LAUT

Pramono, Gatot ( BIG)
Sutrisno, Dewayany (Unknown)
Martha, Sukendra (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Jan 2016

Abstract

Paradigma “open access” pemanfaatan sumberdaya kelautan nusantara menyebabkan semakin terdegradasinya sumberdaya kelautan, utamanya di sektor perikanan tangkap. Hal tersebut ditambah dengan kemiskinan dan keterbatasan sarana dan prasarana nelayan serta iklim yang terkadang tidak bersahabat pada waktu-waktu tertentu menyebabkan perlu dipertimbangkan usaha budidaya yang dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat nelayan, baik itu secara teknologi maupun ekonomi. Budidaya laut yang tepat adalah rumput laut. Guna menunjang pemanfaatan wilayah pesisir yang berkelanjutan tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji rulebase atau basis aturan yang tepat untuk mendukung analisis kesesuaian ruang wilayah pesisir untuk budidaya rumput laut, salah satunya dengan menggunakan parameter oseanografi sebagai masukan dasar rulebase. Wilayah perairan Teluk Tomini, Kabupaten Boalemo dipilih sebagai studi area, Metode komparasi kualitatif dan metode validasi kuantitatif, yang membandingkankan dan mengkaji hasil implementasi rulebase dengan kondisi lapangan digunakan dalam studi ini. Hasil analisis memerlihatkan adanya peubah nilai kelas-kelas dalam parameter salinitas dan kedalaman yang berpengaruh pada ketepatan hasil. Oleh karena itu rulebase yang diterapkan hendaknya memperhatikan aspek lingkungan dan kondisi lokal dalam setiap langkah proses penyusunan rulebase.Kata Kunci: rulebase, rumput laut, budidaya lautABSTRACTThe open access paradigm in utilize the marine resources in Indonesia may cause degradation of the marine resources, especially in capture fisheries activities. This problem, including the local fishermen poverty, the lack of equipment and fishing gears, and seasonal climate, give opportunity to the marine culture development. The culture should be technologically and financially affordable by ordinary fishermen, i.e seaweed culture. However, the development of seaweed culture should be in the mainstream of sustainable management, which can be managed by employing spatial suitability analysis. Therefore, the rulebase for sustainability analysis should be tested to get the accurate spatial assessment result. Using the oceanographic parameters as the base of the rulebase, the assessment of the rulebase evaluation was carried out within the Boalemo Regency. The aim of this study is to assess the role of oceanographic parameters in the development of the rulebase for spatial seaweed culture sustainability. The result indicates the class value changes of depth and salinity have a significant impact on the rulebase. Indeed the rulebase should consider the environmental and local condition in the steps of rulebase development.Keywords: rulebase, sea weeds, marine culture

Copyrights © 2015