Abstrak Latar belakang: Infeksi kecacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Anak sekolah dasar merupakan golongan yang paling berisiko terhadap kejadian infeksi kecacingan. Infeksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi sanitasi lingkungan, perilaku personal hygiene, serta kondisi sosio ekonomi demografi daerah sekitar. Kondisi sosio demografi yang berbeda di setiap wilayah mengakibatkan terjadinya infeksi kecacingan yang berbedaâbeda. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor sosio ekonomi demografi terhadap kejadian infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, pada populasi anak sekolah dasar kelas 1 sampai kelas 5 dengan jumlah 92 siswa, sedangkan besar sampel penelitian berjumlah 74 siswa di SD Barengan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali dengan teknik pengambilan sampel secara purposive.. Data kecacingan pada anak diperoleh dengan pengambilan sampel feses dan diperiksa menggunakan metode formol ether concentration di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Data sosio ekonomi demografi diperoleh dengan kuisioner dengan metode wawancara. Analisis data diolah menggunakan chi square. Hasil: Prevalensi kejadian infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar di SD Barengan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali adalah 40,21%. Pendidikan ayah (p=0,159) dan pendidikan ibu (p=0,352) tidak berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan. Penghasilan ayah (p=0,330) dan penghasilan ibu (p=1,152) tidak berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan. Kesimpulan: Pendidikan ayah, pendidikan ibu, penghasilan ayah dan penghasilan ibu tidak berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan.
Copyrights © 2018