Abstrak Minuman herbal instan berupa jahe, kunyit, temulawak, jahe secang, jahe merah, lidahbuaya,kunyit asam, beras kencur dibuat melalui teknologi kristalisasi gula dengan bahan baku sebagian besaradalah empon-empon. Proses pengolahan meliputi ekstraksi, pengendapan, pencampuran dengan gula,kristalisasi melalui evaporasi, pengayakan, danpengemasan. Minuman herbal instan ini potensial untukdiekspor karena merupakan produk yang unik dan berkhasiat bagi kesehatan. Upaya untuk penjajagan pasar ekspor untuk minuman herbal instan yang diproduksi skala usaha kecil menengah (UKM) perludirumuskan. Metode yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel satu UKM yang memproduksiminuman herbal instan yaitu UKM DIA di Kota Malang. Observasi dilakukan di UKM tersebut untukmenganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam perluasan pasar ekspor. Diskusi dilakukandengan pemilik UKM, selain juga dipelajari berbagai aspek yang diperlukan dalam penjajagan pasarekspor. Dari hasil kegiatan diketahui bahwa permasalahan yang harus diperbaiki untuk penjajagan pasarekspor adalah peningkatan kapasitas produksi, perbaikan kemasan, implementasi system jaminan mutu,dan perluasan pasar. Peningkatan kapasitas produksi meliputi peningkatan kapasitas dan efisiensikristalisasi dan ekstraksi, danmekanisasi pencucian empon-empon. Implementasi sistem jaminan mutumeliputi penyusunan dan implementasi standard operating procedure (SOP) setiap tahapan proses, GoodManufacturing Practices (GMP), sanitary standard operating procedure (SSOP), HACCP (HazardAnalysis and Critical Control Point) Plan, dan sertifikasi HACCP. Perbaikan kemasan produk meliputidesain label bilingual. Perluasan pasar meliputi pembuatan websiteuntukpemasaranonline, pelatihanekspor, dan penjajagan pasar ekspor melalui Jatim Mart di Singapura. Kata kunci: empon-empon, kapasitasproduksi, kemasan, sistemjaminanmutu
Copyrights © 2017