Salah satu parameter yang mempengaruhi distribusi madidihang adalah suhu permukaan laut (SPL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran suhu permukaan laut secara spasial dan temporal serta menguji hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares) yang menggunakan alat tangkap pancing tonda di perairan Wakatobi. Data yang digunakan yaitu data suhu permukaan laut harian yang diperoleh dari sensor satelit Aqua-MODIS level-2 dan data hasil tangkapan perunit upaya penangkapan (CPUE) madidihang dari nelayan Waha dan Mola yang ada di Wakatobi. Penelitian ini berlangsung selama bulan Juli - September 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi suhu permukaan laut di perairan Wakatobi berada pada kisaran 26.00°C – 32.45°C dengan nilai suhu rata-rata 28.44°C. Pola spasial suhu permukaan laut menggambarkan pola sebaran massa air yang lebih dingin bergerak dari arah timur menuju bagian barat kepulauan Wakatobi. Kemudian pola ini berganti menjadi kumpulan massa air yang tidak beraturan dengan massa air yang lebih hangat cenderung berada pada bagian selatan kepulauan Wakatobi (tepatnya di sekitar P. Binongko). Madidihang dapat tertangkap pada kisaran suhu 26.00ºC – 30.81ºC dan dominan tertangkap pada kisaran 28.00ºC – 29.82ºC. Suhu permukaan laut menunjukkan adanya hubungan terhadap hasil tangkapan madidihang dan suhu optimum penangkapan.Kata Kunci: Aqua-MODIS, Daerah penangkapan ikan, Madidihang, Suhu permukaan laut, Kepulauan Wakatobi.
Copyrights © 2017