Intuisi
Vol 6, No 2 (2014): Juli 2014

Kebermaknaan Hidup Dan Subjective Well-Being Pada Lanjut Usia Bersuku Jawa Di Provinsi Jawa Tengah

Pratomo, Anistya Wulandari (Unknown)
Liftiah, Liftiah (Unknown)
Dahriyanto, Luthfi Fathan (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Feb 2018

Abstract

Abstrak. Lansia ditandai dengan kemunduran fisik dan psikologis. Lansia diharapkan mampu memiliki sikap menerima dengan penuh kesadaran bahwa usia telah bertambah tua dan hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup. Nilai-nilai kebudayaan juga mempengaruhi sedikit banyaknya kebermaknaan hidup dan subjective well-being pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang kebermaknaan hidup dan subjective well-being pada lansia bersuku jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan indigenous psychology. Responden penelitian berjumlah 500 orang, yaitu lansia bersuku Jawa berusia di atas 60 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah open-ended questionaire. Hasil penelitian ini diketahui bahwa kebermaknaan hidup menurut lansia bersuku Jawa adalah ketika hidupnya berguna (67,60%). Tujuan untuk memperoleh hidup yang bermakna adalah adanya keinginan untuk hidup bahagia dan sejahtera (44,23%). Sumber kebermaknaan hidup yaitu interaksi dengan lingkungan sosial (33,61%). Pengaruh yang dirasakan ketika hidup bermakna adalah suasana hati yang positif (47,49%) dan ketika hidupnya tidak bermakna, pengaruh yang dirasakan adalah memiliki perasaan negatif (47,16%). Sementara itu, subjective well-being menurut lansia bersuku Jawa adalah memiliki perasaan yang menyenangkan (55,20%), faktor yang mempengaruhi subjective well-being adalah relasi sosial yang baik (27,96%) dan efek yang dirasakan setelah mencapai subjective well-being adalah muncul perasaan yang menyenangkan (59,97%). 91% lansia bersuku Jawa juga menyebutkan ada keterkaitan antara kebermaknaan hidup dan subjective well-being. Kata Kunci: kebermaknaan hidup, subjective well-being, lanjut usia bersuku jawa Abstract. Elderly characterized by physical and psychological setbacks. Elderly required acceptance with full awareness of the fact that age has an aging affect the welfare of the elderly. Cultural values also affect somewhat the meaningfulness of life and subjective well -being in the elderly. The purpose of this study was to describe about the meaningfulness of life and subjective well-being in the elderly javanese tribes. This study use indigenous psychology approach. Respondents numbered 500 people, consist of elderly Javanese tribes over the age of 60 years. Data collection method used was a survey study using purposive sampling technique. Data collection tool used was an open -ended questionaire. The results of this research note that the meaningfulness of life in the elderly when his monosyllabic Java is useful (67.60 %). In order to obtain a meaningful life is the desire to live a happy and prosperous (44.23 %). Meaningfulness of life is a source of interaction with the social environment (33.61 %). Influence is felt when life is meaningful positive mood (47.49 %) and when his life is meaningless, perceived influence is having negative feelings (47.16 %). Meanwhile , subjective well -being in the elderly is a Java tribes have pleasant feelings (55.20 %), factors that influence subjective well -being is a good social relations (27.96 %) and the effects felt after reaching subjective well - being is emerging sense of fun (59.97 %).

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

INTUISI

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, ...