Luthfi Fathan Dahriyanto, Luthfi Fathan
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI Ashari, Okiana Budi; Dahriyanto, Luthfi Fathan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan rendahnya kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan wawancara awal, Warga Deliksari yang mengemukakan bahwa mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dengan bisa menghargai apa saja yang ada pada diri sendiri, berkumpul dengan keluarga, dan bersyukur. Dengan keadaan yang serba kekurangan seperti itu, apakah orang miskin bahagia? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada masyarakat miskin di Dusun Deliksari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada 5 subjek utama penelitian, observasi partisipan, dan angket kuesioner tertutup. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun berada dalam kondisi miskin ditemukan bahwa mereka mampu menemukan kebahagiaan dengan taat beribadah, menerima keadaan (nrimo), bersyukur dan kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini menemukan faktor penentu kebahagiaan antara lain kebersamaan dengan keluarga, tolong-menolong, bangga diberikan kesehatan, taat beribadah, bersyukur, humoris, pantang menyerah, menerima keadaan, dan bahagia di mulai dari diri sendiri.This research is motivated by a number of lot people still living below the poverty line and lack the ability to meet basic needs or daily needs. Researchers conducted pre eliminary study to Deliksari citizens who told that they can still feel the happiness to be able to appreciate what they have in themself, gathering with family, and grateful. With the state of deprivation like that, whether poor people are happy? This researches aims to describe happiness, factors affecting the happiness and the meaning of happiness in poor communities in the hamlet Deliksari. The variable in this study is the happiness that has seven aspects; self, family, peers, health, finances, work, leisure, and religious. This study used qualitative methods, research design phenomenology. There are 5 main subject. Data collection method used is semi-structured interviews, participant observation, and closed questionnaires. The validity of the data using a triangulation with four secondary sources. The results showed that despite being in poor condition it was found that they were able to find happiness with the pious, receive state (nrimo), being grateful and being together with family. Furthermore, the study found the determining factors of happiness, among others, together with family, mutual assistance, given pride of health, pious, grateful, humorous, unyielding, receive state, and happiness started by themselves.
Kebermaknaan Hidup Dan Subjective Well-Being Pada Lanjut Usia Bersuku Jawa Di Provinsi Jawa Tengah Pratomo, Anistya Wulandari; Liftiah, Liftiah; Dahriyanto, Luthfi Fathan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 6, No 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v6i2.13315

Abstract

Abstrak. Lansia ditandai dengan kemunduran fisik dan psikologis. Lansia diharapkan mampu memiliki sikap menerima dengan penuh kesadaran bahwa usia telah bertambah tua dan hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup. Nilai-nilai kebudayaan juga mempengaruhi sedikit banyaknya kebermaknaan hidup dan subjective well-being pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang kebermaknaan hidup dan subjective well-being pada lansia bersuku jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan indigenous psychology. Responden penelitian berjumlah 500 orang, yaitu lansia bersuku Jawa berusia di atas 60 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah open-ended questionaire. Hasil penelitian ini diketahui bahwa kebermaknaan hidup menurut lansia bersuku Jawa adalah ketika hidupnya berguna (67,60%). Tujuan untuk memperoleh hidup yang bermakna adalah adanya keinginan untuk hidup bahagia dan sejahtera (44,23%). Sumber kebermaknaan hidup yaitu interaksi dengan lingkungan sosial (33,61%). Pengaruh yang dirasakan ketika hidup bermakna adalah suasana hati yang positif (47,49%) dan ketika hidupnya tidak bermakna, pengaruh yang dirasakan adalah memiliki perasaan negatif (47,16%). Sementara itu, subjective well-being menurut lansia bersuku Jawa adalah memiliki perasaan yang menyenangkan (55,20%), faktor yang mempengaruhi subjective well-being adalah relasi sosial yang baik (27,96%) dan efek yang dirasakan setelah mencapai subjective well-being adalah muncul perasaan yang menyenangkan (59,97%). 91% lansia bersuku Jawa juga menyebutkan ada keterkaitan antara kebermaknaan hidup dan subjective well-being. Kata Kunci: kebermaknaan hidup, subjective well-being, lanjut usia bersuku jawa Abstract. Elderly characterized by physical and psychological setbacks. Elderly required acceptance with full awareness of the fact that age has an aging affect the welfare of the elderly. Cultural values also affect somewhat the meaningfulness of life and subjective well -being in the elderly. The purpose of this study was to describe about the meaningfulness of life and subjective well-being in the elderly javanese tribes. This study use indigenous psychology approach. Respondents numbered 500 people, consist of elderly Javanese tribes over the age of 60 years. Data collection method used was a survey study using purposive sampling technique. Data collection tool used was an open -ended questionaire. The results of this research note that the meaningfulness of life in the elderly when his monosyllabic Java is useful (67.60 %). In order to obtain a meaningful life is the desire to live a happy and prosperous (44.23 %). Meaningfulness of life is a source of interaction with the social environment (33.61 %). Influence is felt when life is meaningful positive mood (47.49 %) and when his life is meaningless, perceived influence is having negative feelings (47.16 %). Meanwhile , subjective well -being in the elderly is a Java tribes have pleasant feelings (55.20 %), factors that influence subjective well -being is a good social relations (27.96 %) and the effects felt after reaching subjective well - being is emerging sense of fun (59.97 %).
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1–5 PADA ANAK TUNAGRAHITA Yulianti, Ambarita; Dahriyanto, Luthfi Fathan; Sugiariyanti, Sugiariyanti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i1.17388

Abstract

Asbtrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang telah ditemukan bahwasiswa TKLB C yang belum mampu mencapai standar kompetensi dasar yangmengakibatkan anak hanya bisa menghafal angka 1 sampai 5 tetapi tidak dapatmembedakan antara angka 1,2,3,4, dan 5, selain itu anak juga belum mampumengurutkan angka, menghubungkan angka 1 sampai 5 dengan jumlahbendanya dan juga penerapan pembelajaran guru belum efektif bagi siswatunagrahita. Pendekatan pembelajaran remedial bertujuan untuk membantuanak berkebutuhan khusus dalam upaya mencapai kompetensi yang ditentukanmenggunakan suatu media belajar dengan lebih menekankan pada hambatanatau kekurangan yang ada pada anak. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui apakah pemberian pembelajaran remedial menggunakan mediapuzzle angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka 1 – 5 padaanak tunagrahita Di TKLB di SLB Negeri Semarang. Penelitian ini merupakanpenelitian eksperimen kelompok tunggal dengan desain time series. Sampelpenelitian ini berjumlah 3 siswa yang diambil dari keseluruhan populasi yangada berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Perlakuan yang diberikandalam penelitian ini berupa pengenalan konsep angka 1 sampai 5 denganpembelajaran remedial menggunakan media puzzle angka. Penelitian dilakukansebanyak enam kali yang terdiri dari hari pertama dilakuakan pretest, dan limahari selanjutnya dilakukan perlakuan dan posttest. Soal pretest dan posttestberupa lembar kerja siswa berupa kartu gambar berisi angka dan jumlah yangbiasa disebut kartu gambar loto atau flashcard. Hasil dari penelitianmenunjukkan adanya perbedaan nilai pada saat pretest dan posttest yangmengalami peningkatan yaitu sebelum pemberian perlakuan diperoleh nilai rata– rata yang rendah yaitu 1 dan mendapat nilai setelah perlakuan yaitu 3 yangartinya anak sudah mampu mandiri dalam mengenal angka. akan tetapi dilihatdari hasil statistik nilai rata – rata dari kelima indikator ada 1 indikator yangmasih perlu diperhatikan oleh guru. Hal ini dapat disimpulkan jika mediapuzzle angka terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenalangka. Abstract. This research‟s background was TKLB C students could not reachdifferenciated number 1, 2, 3, 4, nor 5. Furthermore, the students could notarranging nor matching number 1 until 5. Otherwise, learning method whichused was not so effective to applied on mentally disabled students. Mentallydisabled students was a student had been experienced less intelligencedevelopment, so they need more helps to optimized their daily activity.Remedial approaches in this study was aimed for helping mentally disabledstudents to reach standard competence, which using a learning media thatemphasized on disability of the students. The purpose of this study was toknew wheter using number puzzle media based on remedial approach could73increase the ability of recognizing number 1-5 of mentally disabled studentson TKLB in SLB Negeri Semarang. This research was single groupexperimental research with time series design. The subjects of this study were3 students which choosen from the populations based on characeristics thatwas determined. The treatment of this study was recognition concept torecognized number 1-5 with remedial learning used number puzzle media.The treatment was given 5 times with pre-test was given before treatment.Post-test was given after the treatment everyday.The result of this studyshowed that there were a difference score from pre-test to post-test. The scoreincreased from average score 1 on pre-test, and became 3 on post-test. Itmeans that the students capable to recognized number independently.However, based on statistical result from all average score of the fifthindicators, there is one indicator that need more attention from teachers. Itcould be conclude that number puzzle media effectively proved can increasethe ability of the students to recognized numbers.
INTENSI PERILAKU PRO-KONSERVASI DITINJAU DARI ORIENTASI NILAI INDIVIDU PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Dahriyanto, Luthfi Fathan; Rahmawati, Dyah Ayu; Muhammad, Amri Hana
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i2.17496

Abstract

Abstrak.Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bertujuan agar mahasiswa dapat memahami mengenai paradigma, pengertian, dan etika lingkungan hidup. Selama ini UNNES telah memberikan mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) kepada mahasiswa, namun evaluasi dan efeknya terhadap orientasi nilai dan intensi berperilaku pro-konservasi (lingkungan) masih belum banyak diteliti sehingga diperlukan analisis untuk mengetahui efek dari PLH yang sudah dijalankan sebagai salah satu matakuliah wajib di UNNES. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensi perilaku pro-konservasi pada mahasiswa UNNES ditinjau dari orientasi nilai individu. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan subjek  mahasiswa UNNES yang telah lulus, atau sedang mengambil mata kuliah PLH atau Pendidikan Konservasi.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala, yaitu Skala Intensi Perilaku Pro-Konservasi dan Skala Orientasi Nilai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa UNNES yang telah mengambil mata kuliah PLH mempunyai intensi perilaku pro-konservasi pada kategori sedang (71,5%) dan tinggi (28,2%), hal ini membuktikan bahwa PLH memberikan niat yang kuat untuk berperilaku pro lingkungan. Pada variabel orientasi nilai, ditemukan bahwa orientasi nilai kompetitor 40,8%, sedangkan orientasi nilai prososialnya adalah 29,4%. Sebanyak 91 mahasiswa mempunyai orientasi nilai yang bercampur dari ketiga orientasi nilai. Berdasarkan perhitungan juga ditemukan bahwa intensi perilaku pro-konservasi tidak berbeda ditinjau dari orientasi nilai individu, yaitu dengan nilai F=1,983 (F>0,05). Abstract. Environmental Education (EE) aims to make students can understand about the paradigm, understanding, and environmental ethics. UNNES has provided Environmental Education (EE) courses, but its evaluation and its effect on value orientation and intention of pro-conservation (environment) behavior have not been studied so much so that analysis is needed to know the effect of EE which has been run as one of compulsory courses at UNNES. This study aims to determine the intentions of pro-conservation behavior in UNNES students viewed from the orientation of individual values. The research method used is quantitative, with the subject of UNNES students who have taken or are still taking a course of EE or Conservation Education. Data collection method used in this research is scale method, that is Pro-Conservation Behavior Scale and Value Orientation Scale. The results of this study indicate that most of UNNES students who have taken the course of PLH have intention of pro-conservation behavior in medium category (71,5%) and high (28,2%), this proves that PLH give strong intention to behave pro-environmentally. In the value orientation variable, it was found that the competitor's value orientation was 40.8%, while the prosocial value orientation was 29.4%. A total of 91 students have a mixed value orientation of the three value orientations. Based on the analysis also found that the intention of pro-conservation behavior is not different in terms of the orientation of individual values, with the value F = 1,983 (F> 0.05). 
Hubungan Strategi Koping dan Kecemasan pada Pemain Sepakbola Dahriyanto, Luthfi Fathan; Anto, Abdul Haris Fitri
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i3.18871

Abstract

Abstrak. Kecemasan adalah salah satu faktor yang cenderung mempengaruhi penampilan seorang atlet. Rasa cemas muncul akibat ketidaksinkronan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan atlet untuk mengatasinya. Keadaan ini perlu diatasi, salah satunya melalui strategi koping. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara strategi koping dengan kecemasan yang dialami pemain sepakbola. Sebanyak 71 atlet sepakbola menjadi subjek dalam penelitian ini yang terdiri dari pemain Tim Nasional U-17 dan tim sepakbola mahasiswa universitas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara strategi koping dengan kecemasan yang dimiliki (-0,316; p<0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik strategi koping yang dimiliki, semakin rendah kecemasan yang dimiliki. Kata kunci: strategi koping, kecemasan, pemain sepakbola  Abstract Anxiety has been regards as the factor relates to performance decline in athlete. Anxiety emerges from the situation gap between environmental demand and the athlete ability. This condition is need to be overcome, by lowering the level of anxiety using coping strategy, to increase performance. This research seeks to find out the correlation between coping strategy and anxiety in football player. The subjects consist of 71 junior professional footballers from U-17 Indonesia National Team and from college footballers. Result shows that there is significant correlation between coping strategy and anxiety (-0,316; p<0,01). Thus, it can be concluded that a higher ability in coping strategy is correlated in the anxiety level decline.
APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI Ashari, Okiana Budi; Dahriyanto, Luthfi Fathan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v8i1.8559

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan rendahnya kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan wawancara awal, Warga Deliksari yang mengemukakan bahwa mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dengan bisa menghargai apa saja yang ada pada diri sendiri, berkumpul dengan keluarga, dan bersyukur. Dengan keadaan yang serba kekurangan seperti itu, apakah orang miskin bahagia? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada masyarakat miskin di Dusun Deliksari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada 5 subjek utama penelitian, observasi partisipan, dan angket kuesioner tertutup. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun berada dalam kondisi miskin ditemukan bahwa mereka mampu menemukan kebahagiaan dengan taat beribadah, menerima keadaan (nrimo), bersyukur dan kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini menemukan faktor penentu kebahagiaan antara lain kebersamaan dengan keluarga, tolong-menolong, bangga diberikan kesehatan, taat beribadah, bersyukur, humoris, pantang menyerah, menerima keadaan, dan bahagia di mulai dari diri sendiri.This research is motivated by a number of lot people still living below the poverty line and lack the ability to meet basic needs or daily needs. Researchers conducted pre eliminary study to Deliksari citizens who told that they can still feel the happiness to be able to appreciate what they have in themself, gathering with family, and grateful. With the state of deprivation like that, whether poor people are happy? This researches aims to describe happiness, factors affecting the happiness and the meaning of happiness in poor communities in the hamlet Deliksari. The variable in this study is the happiness that has seven aspects; self, family, peers, health, finances, work, leisure, and religious. This study used qualitative methods, research design phenomenology. There are 5 main subject. Data collection method used is semi-structured interviews, participant observation, and closed questionnaires. The validity of the data using a triangulation with four secondary sources. The results showed that despite being in poor condition it was found that they were able to find happiness with the pious, receive state (nrimo), being grateful and being together with family. Furthermore, the study found the determining factors of happiness, among others, together with family, mutual assistance, given pride of health, pious, grateful, humorous, unyielding, receive state, and happiness started by themselves.
Peningkatan Keterampilan Konseling melalui Pelatihan Online Strategi Motivational Interviewing (MI) bagi Konselor Sekolah di Kota Semarang Mulawarman; Luthfi Fathan Dahriyanto; Eni Rindi Antika; Edwindha Prafitra Nugraheni; Vira Mulyawati; Vrimadieska Ayuanissa Waluyan
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2021): April
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i3.648

Abstract

The aim of this community service is to train counselors or counseling teachers to improve counseling skills in schools by using a motivational interviewing (MI) strategy to students. MI Strategies were trained to 31 high school counselors in Semarang City. This training was held for three days with an online process using the Zoom Cloud Meetings application and Google Classroom. To measure the understanding and technical abilities of school counselors in applying the motivational interviewing strategy, researchers used the motivational interviewing instrument. Based on the training results, it shows that there is a significant difference in the ability of the counselor before and after being given the motivational interviewing training.