Jurnal Dampak
Vol 14, No 2 (2017)

POTENSI BAHAYA DEBU SILIKA TERHADAP KESEHATAN PANDAI BESI DESA MEKARMAJU KABUPATEN BANDUNG

Rinda Andhita Regia (Universitas Andalas)
Katharina Oginawati (Institut Teknologi Bandung)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2017

Abstract

Mekarmaju Village in Bandung Regency is a place of the greatest blacksmith that still exist in West Java. Their activity using the grinding tool causes dust formation in work area. Silica is the chemical element in dust with the second highest grade after Fe and it is classified in Group 1 substances as carcinogenic to humans. Blacksmith are very potentially have lung disease due to frequent of crystalline silica exposure through inhalation, not using personal protective equipment like masks and the condition of knife and agricultural equipment workshop that are not supported by adequate ventilation. The purpose of this research is to analyze the potencial hazard of crystalline silica exposure to the health of blacksmith in Mekarmaju village. This research was done with an exposed group of 30 people. Respirable crystalline silica analysis was done by the X-ray Diffraction (XRD) method based on MDHS 101 in 2005. The results showed the average of crystalline silica concentration for 8 hours was 0.2147 mg/m3 where 16 people exceeded SE 01/MEN/1997, 27 people exceeded the TLV-TWA ACGIH and 6 people exceeded the PEL OSHA. Average of Chronic Daily Intake (CDI) value was 0.0140 mg/kg.day. Based on threshold value in PER.13/MEN/X/2011, there were 6 people have Hazard Index (HI) value more than 1 which means that their daily activity in work area will endanger the health of lungs.Keywords: Mekarmaju village, hazard index, concentration, crystalline silica, blacksmithABSTRAKDesa Mekarmaju di Kabupaten Bandung merupakan tempat pandai besi terbesar yang masih ada di Jawa Barat. Kegiatan menggunakan gerinda menyebabkan terbentuknya debu pada area kerja. Silika merupakan unsur kimia pada debu dengan kadar tertinggi kedua setelah Fe dan silika diklasifikasikan sebagai Grup 1 yaitu karsinogenik bagi manusia. Pekerja pandai besi sangat berpotensi mengidap penyakit paru-paru karena seringnya terpapar kristal silika melalui inhalasi, tidak menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan kondisi lingkungan kerja yang tidak didukung oleh ventilasi yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi bahaya kristal silika terhadap kesehatan pandai besi di Desa Mekarmaju. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Analisis kristal silika terinhalasi dilakukan dengan metode X-ray Diffraction (XRD) berdasarkan MDHS 101 tahun 2005. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kristal silika rata-rata selama 8 jam kerja adalah 0,2147 mg/m3. Dari 30 orang responden, 16 orang melebihi NAB SE 01/MEN/1997, 27 orang melebihi TLV-TWA ACGIH, dan 6 orang melebihi PEL OSHA. Chronic Daily Intake (CDI) kristal silika rata-rata sebesar 0,0140 mg/kg.hari. Berdasarkan NAB kristal silika PER.13/MEN/X/2011, terdapat 6 orang memiliki nilai Hazard Index (HI) lebih besar dari 1 yang berarti pekerjaan yang dilakukan oleh 6 orang tersebut termasuk pekerjaan yang membahayakan kesehatan paru-paru.Kata kunci: Desa Mekarmaju, hazard index, konsentrasi, kristal silika, pandai besi

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

DAMPAK

Publisher

Subject

Engineering Environmental Science

Description

Jurnal Dampak merupakan publikasi bidang lingkungan hidup yang bersifat ilmiah, dapat berupa hasil penelitian, aplikasi teknologi tepat guna atau ide penyelesaian terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada. Naskah belum pernah dipublikasikan dalam media lain, atau naskah sedang dalam proses ...