Ampas tebu merupakan limbah lignoselulosa yang cukup strategis dan menjanjikan sebagai bahan baku bietanolyang berkelanjutan di Indonesia karena kandungan karbohidrat yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pra perlakuan basa pada karakterisasi pulp ampas tebu sertagula pereduksi yang dihasilkan dengan metode hidrolisis enzimatis sebagai bahan baku bioetanol. Ampas tebudiberikan pra perlakuan dengan dua pelarut basa, yaitu masing-masing larutan alkali atau NaOH (1%, 2%, 3%)dan larutan kapur atau Ca(OH)2 (0,1, 0,2, 0,3 g Ca(OH)2/g bahan) pada suhu 121°C selama 30, 60 dan 90 menit.Pra perlakuan NaOH lebih efektif dalam menurunkan kadar lignin dibandingkan Ca(OH)2 yang berperan dalammeningkatan rendemen gula pereduksi yang diperolehnya. Meskipun demikian, kondisi pra perlakuan yang relatifkeras dapat berkontribusi terhadap menurunkan rendemen gulanya. Hal ini kemungkinan berkaitan dengankerusakan struktur serat dan terjadinya rekristalisasi selulosa. Rendemen gula pereduksi tertinggi yang dihasilkandari proses hidrolisis enzimatis selama 48 jam setelah pra perlakuan NaOH adalah 45,69%, sedangkan setelahpra perlakuan Ca(OH)2 adalah 28,42%.Kata kunci: Lignoselulosa, alkali, kapur, gula pereduksi, hidrolisis enzimatis
Copyrights © 2016