cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 312 Documents
MODEL KINETIKA PEMBENTUKAN SISA KARBON DAN KADAR AIR PADA PROSES HYDROCRACKING MINYAK JARAK MENJADI BIOPETROLEUM DENGAN KATALIS ZEOLIT TERAKTIVASI ., Nasruddin; Pryanto, Gatot
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 3 (2010): Green Industry
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.664 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses hydrocracking minyak jarak dengan katalis zeolit teraktivasi terhadap perubahan kadar air dan sisa karbon dengan pendekatan model kinetika. Proses hydrocracking  dilakukan dalam reaktor fixed-bed yang dilengkapi dengan reflux dan kontrol suhu. Setiap perlakuan menggunakan 1000 mL minyak jarak, katalis zeolit 0,15 mg/mL; 0,20 mg/mL; dan 0,30 mg/mL, suhu hydrocracking 2; 3; dan 4 jam. Model kinetika perubahan kadar air dan sisa karbon dikaji dengan pendekatan model kinetika reaksi kimia orde ke nol, Y = a + k(m)(t) untuk kadar air, dan Y = a + k(c)(t) untuk sisa karbon. Hasil percobaan menunjukkan model kinetika orde ke nol valid untuk menggambarkan pembentukan sisa karbon dan perubahan kadar air hasil proses hydrocracking. Konstanta laju perubahan kadar air dipengaruhi kadar zeolit (z) dan valid dinyatakan dengan persamaan: k(m31) = -69,50 + 12,857(z), pada T: 350  dan Qg(H2) 125 mL/menit. Energi aktivasi (Ea) perubahan kadar air terhitung makin rendah jika kadar zeolit meningkat, sesuai dengan persamaan: Ea = 100,69 – 286,80(z), untuk Qg(H2) 100 mL/menit, sedangkan pada Qg(H2) 125mL/menit berubah sesuai persamaan: Ea = 11,92 – 63,44(z). Konstanta pembentukan sisa karbon (kc) dipengaruhi kadar zeolit (z) dan valid dinyatakan dengan persamaan: k(c22) = -0,002533 + 0,01767(z), pada T:300  dan Qg(H2) 125 mL/menit, sedangkan pada T: 350  dan Qg(H2) 125 mL/menit sesuai dengan persamaan k(c32) = -0,000147 + 0,00660(z). Energi aktivasi (Ea) pembentukan sisa karbon terhitung 0,71 Kal/mol sampai dengan 20,91 Kal/mol.Kata kunci: minyak jarak, zeolit, hydrocracking, sisa karbon, kadar air.
PEMISAHAN MAGNESIUM DARI LARUTAN BITTERN DENGAN CARA ELEKTROLISA UNTUK MENGHASILKAN SENYAWA MAGNESIUM HIDROKSIDA ., Marihati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.051 KB)

Abstract

ABSTRAK Bittern merupakan larutan induk di meja kristalisasi lading garam yang saat ini masih dibuang atau disirkulasi ke areal penguapan. Telah dilakukan percobaan dengan menggunakan sel elektrolisa 2 kompartemen dengan membran agar-agar yang kemampuan hantaran ionnya ditingkatkan menggunakan asam polikarboksilat, potensial di atur pada 12 volt, sehingga dapat memisahkan ion-ion Mg, K, Na, Cl, SO4 menjadi Mg(OH)2, NaOH, dan KOH dalam ruang katoda serta HCl dan H2SO4 di ruang anoda. Dengan menggunakan kuat arus 125 mA dan waktu elektrolisa 5 menit diperoleh hasil 5,024 g Mg(OH)2/100 g bittern dengan kemurnian mencapai rata-rata 99,54%. Dari hasil percobaan terlihat bahwa elektrolisa pada setiap rentang waktu menunjukkan korelasi linier antara massa Mg(OH)2 dan kuat arus (W-i), sehingga ekstrapolasi ke tingkat kuat arus yang lebih tinggi dapat dilakukan. Dengan demikian hasil percobaan ini dapat diaplikasikan ke skala lapangan yang akan menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.Kata kunci: Bittern, Magnesium, membrane agar-agar, asam polikarboksilat, elektrolisa.
PERAMALAN KONSUMSI ENERGI DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Wulung, Bagus Seno
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.363 KB)

Abstract

Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah yang di hadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Peramalan konsumsi energi merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan kebijakan pemerintah mengenai energi dan industri. Penelitian ini membuat peramalan konsumsi energi di Indonesia dan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN) dan regresi linier dan membandingkan kedua metode tersebut. Pada penelitian ini didapatkan tingkat kesalahan pada model ANN sangat kecil sehingga dapat digunakan untuk melakukan peramalan konsumsi energi. Sedangkan untuk regresi linier dihasilkan R2 sebesar 0,753 yang berarti masih banyak perilaku sistem yang tidak terjelaskan oleh model. Pada model, konsumsi energi Indonesia dipengaruhi oleh tiga factor yaitu Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Berdasarkan hasil yang telah dicapai, dapat dikemukakan saran antara lain: Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan disagregasi konsumsi energi per sektor industri. Melakukan telaah performansi setiap sektor industri berdasarkan hasil peramalan konsumsi energi di tiap sektor industri.Kata kunci: Peramalan, Konsumsi Energi, ANN, PDB, Pendapatan Nasional, IHK.
ISOLASI TRIMIRISTIN MINYAK PALA BANDA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AKTIF SABUN Idrus, Syarifuddin; Kaimudin, Marni; F. Torry, Risna; Biantoro, Reynaldo
Jurnal Riset Industri Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.559 KB)

Abstract

Biji pala mengandung fixed oil sebesar 20–40% yang terdiri dari asam miristat, trimiristin dan gliserida dari asam laurat, stearat dan palmitat. Trimiristin yang terkandung dalam biji pala mencapai 85% dan digunakan dalam pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih (whitening agent). Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari penyulingan minyak pala Banda dan isolasi trimiristin, kemudian digunakan sebagai bahan aktif tambahan pada pembuatan sabun mandi. Penyulingan minyak pala Banda menggunakan alat yang terbuat dari  stainlesss  steel dengan kapasitas sepuluh kilogram bahan. Isolasi trimiristin menggunakan sistem refluks dengan ester dan dimurnikan dengan aseton, kemudian diuji dengan menggunakan kromatografi gas. Trimiristin yang dihasilkan digunakan untuk pembuatan sabun mandi dan diuji sifat anti bakteri dan fungi. Hasil penyulingan minyak pala Banda diperoleh rendemen sebesar 12,5%. Isolasi trimiristin diperoleh kristal putih dengan hasil sebesar 80,02% dan kemurnian mencapai 99,35%. Sabun mandi dengan bahan aktif trimiristin minyak pala berdasarkan hasil uji semakin lama disimpan akan memberikan jumlah asam lemak semakin tinggi dan asam lemak tak tersabunkan semakin kecil serta mampu menghambat secara kuat pertumbuhan bakteri dan fungi. Kata kunci: Minyak pala, trimiristin, pala, sabun mandi.
MODEL AGROINDUSTRI BAWANG MERAH BREBES Herman, Atih Surjati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.676 KB)

Abstract

ABSTRAK Model agroindustri bawang merah dirancang untuk Kabupaten Brebes, menggunakan pendekatan kegiatan rantai pasokan tradisional, yaitu pemasaran, pengolahan dan pasokan bahan baku dalam menentukan kelembagaan intinya. Verifikasi model dilakukan melalui analisis financial menggunakan data yang dikumpulkan antara Juli sampai dengan Desember 2003. Kelembagaan yang teridentifikasi untuk anggota agroindustri ini adalah kelompok petani, kolektor yang juga melakukan penanganan pasca panen, industri bawang goreng, industri serbuk bawang dan industri pewarna alam, serta eksportir. Salah satu elemen kunci untuk keberhasilan pembangunan agroindustri adalah fasilitator, yaitu tenaga professional independen yang dilatih khusus untuk memfasilitasi proses membangun jejaring bisnis dan memperkuat kerjasama antar perusahaan. Kapasitas agroindustri dirancang untuk mampu menyerap kelebihan produksi bawang merah sebagai hasil dari proses intensifikasi, yaitu 150.000 ton bawang segar/tahun. Industri bawang merah dan serbuk bawang direncanakan berdasarkan pada daya serap pasar, yaitu masing-masing sebesar 80 ton/hari. Bahan baku bawang dipasok oleh petani dengan lahan pertanian seluas 800 ha. Sebagian besar produk direncanakan dijual di pasar domestik (pabrik mie instan), dan ekspor dirancang untuk menyalurkan kelebihan produksi, yaitu 459 ton bawang merah segar serta masing-masing 80 ton bawang goreng dan serbuk bawang per bulan. Total modal diperkirakan sebesar Rp. 131,231 milyar dan total keuntungan mencapai Rp. 3,140 milyar. Petani akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 36 juta/ha/tahun. Konsep agroindustri merupakan alternatif pemecahan bagi masalah rendahnya harga bawang pada musim panen. Penerapan konsep harus didukung oleh pemerintah, khususnya dalam mengakses pasar dan membiayai fasilitator pada tahap awal pembentukannya.Kata kunci: bawang merah, agroindustri, model.
EFISIENSI METODE ISOLASI SENYAWA GLUCOMANNAN DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) SECARA KIMIA DAN ENZIMATIS ., Husniati
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.918 KB)

Abstract

Glucomannan adalah polisakarida larut air dan digunakan sebagai agen pengjel, pengental makanan, dan dietary fiber. Penelitian ini bertujuan menentukan efisiensi metode isolasi senyawa glucomannan dari singkong menggunakan dua metode isolasi. Metode isolasi pertama adalah cara kimia yaitu mengekstraksi glucomannan dari tepung singkong menggunakan aquades dengan perbandingan 1:2 b/v dan etanol 95% sebagai pengendap. Metode kedua adalah cara enzimatis yaitu mengekstraksi glucomannan dari tepung singkong menggunakan enzim a-amilase lyquazyme (crude enzyme) sebanyak 12g tepung singkong/1 mL enzim dalam buffer asetat pH 4,5. Kedua metode isolasi tersebut dibandingkan dengan cara menentukan rendemen masing-masing dan melihat pengaruh kedua metode isolasi tersebut melalui identifikasi struktur mikro dan analisis fasa. Hasil penelitian diperoleh rendemen glucomannan yang diisolasi secara kimia sebanyak 1,2% b/b sedangkan secara enzim diperoleh 2,7% b/b. Efisiensi metode isolasi cara enzim 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan cara kimia. Hasil analisis struktur mikro dan identifikasi fasa kedua metode isolasi tidak memberikan hasil signifikan untuk salah satu fasa. Kedua metode isolasi tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan fasa dan diperoleh 2 (dua) fasa yaitu manosa dan glukosa dengan rasio maltose/glukosa kurang dari 1/1.Kata kunci: glucomannan, singkong (Manihot Utilissima), a-amilase lyquazyme, ekstraksi.
MINYAK BIJI KARET EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN SEAL RADIATOR ., Rahmaniar; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.302 KB)

Abstract

Seal radiator merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk barang jadi karet yang digunakanpada kendaraan bermotor. Salah satu kelemahan dari seal radiator adalah terjadinya pengerasanakibat perubahan temperatur, sehingga sifat elastisnya menurun. Hal ini akan mengakibatkanterjadinya kebocoran pada tutup radiator. Minyak biji karet yang digunakan dalam pembuatan sealradiator yaitu minyak biji karet yang diepoksi. Dengan menggunakan minyak biji karet epoksi sebagaibahan pelunak dalam pembuatan seal radiator diharapkan dapat meningkatkan elastisitas terutamaterhadap panas dan tekanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalamkompon karet dengan penambahan minyak biji karet epoksi untuk pembuatan seal radiator yangmemenuhi standar mutu, dan menghitung kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan dan terdiri dari duafaktor. Faktor pertama bahan pelunak ( P1 : 6 phr, P2 : 9 phr dan P3 : 12 phr) dan faktor ke dua bahanpengisi (C1 : 40 phr, C2 : 50 phr dan C3 : 60 phr). Parameter yang diuji kekerasan, modulus,immersion in water yaitu volume dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan konsentrasi minyak biji karet epoksi dan carbon black serta interaksinya berpengaruhnyata terhadap parameter yang diuji. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi minyak biji karetepoksi 9 phr, carbon black 40 phr, dengan karakteristik kompon karet seal radiator yaitu kekerasan 70Shore A, modulus 90,31 kg/cm2, ketahanan terhadap air untuk volume 0,36% dan ketahanan sobek65 kg/cm. Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi pasar seal radiator ( kekerasan 65 shore A,modulus 53 kg/cm2, ketahanan terhadap air 1,55% dan ketahanan sobek 55 kg/cm).Kata Kunci: Minyak biji karet epoksi, kompon karet, seal radiator
PENENTUAN KONSENTRASI KOAGULAN DAN PH OPTIMUM DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGGUNAKAN MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN Hamida, Ulil
Jurnal Riset Industri Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.379 KB)

Abstract

Pertumbuhan industri di Indonesia yang meningkat selain memberikan manfaat positif juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan perairan, tanah maupun udara. Pencemaran lingkungan tersebut salah satunya diakibatkan oleh pengolahan limbah yang tidak tepat. Dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan, perusahaan melakukan pengolahan dengan mencoba alternatif penggunaan koagulan kitosan. Dari data yang diperoleh, diperlukan analisis yang lebih mendalam untuk menentukan kadar konsentrasi koagulan dan pH limbah yang tepat untuk pengolahan tersebut. Dalam melakukan analisis digunakan Jaringan Syaraf Tiruan(JST) yang diharapkan mampu memberikan model yang lebih baik. Arsitektur JST yang digunakan untuk melakukan training adalah 2-9-1. Dengan arsitektur tersebut, performansi (ditunjukkan dengan MSE) yang dihasilkan oleh model tersebut untuk proses training adalah 0,0000015, sedangkan MSE yang dihasilkan dari proses validasi adalah 0,016731. Konsentrasi koagulan kitosan yang disarankan untuk mendapatkan hasil optimum adalah menggunakan konsentrasi lebih besar atau sama dengan 500ppm. Sedangkan pH yang memberikan nilai optimum disarankan menggunakan pH lebih besar atau sama dengan 9. Kata Kunci: pengolahan limbah, konsentrasi koagulan, pH optimum, turbiditas, kitosan, jaringan syaraf tiruan
Pengaruh Penggunaan Breksi Batuapung Pada Karakteristik bodi Stoneware untuk Ubin Keramik Dekoratif Edwin, Frank; ., suprito
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1765.128 KB)

Abstract

Telah dilakukan percobaan untuk meneliti pengaruh penggunaan breksi batuapung pada karakteristik bodi stoneware (gerabah padat) dalam pembuatan ubin keramik dekoratif dengan memodifikasi komposisi masa bodi pada suhu pembakaran yang optimum.
TEKNOLOGI REDUKSI CO2 DARI CEROBONG INDUSTRI DENGAN FOTO BIO-REAKTOR MIKROALGA SEBAGAI SALAH SATU IMPLEMENTASI GREEN INDUSTRY Santoso, Arif Dwi; Darmawan, Rahmania A; ., Kardono
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 3 (2010): Green Industry
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.426 KB)

Abstract

Peningkatan konsentrasi gas karbondioksida (CO2) yang merupakan salah satu gas rumah kaca dominan diduga sebagai penyebab dalam permasalahan pemanasan global. Salah satu metode dalam upaya untuk mengurangi emisi gas CO2 adalah penggunaan mikroalga dalam fotobioreaktor. Mikroalga dipilih untuk membantu mereduksi emisi gas CO2 akrena kemampuannya dalam mengabsorbsi CO2 dalam proses fotosintesisnya. Penelitian penyerapan gas CO2 oleh aktivitas fotosintesis mikroalga pada fotobioreaktor (FBR) telah dilakukan BPPT sejak tahun 2008. Pada penelitian sistem batch, secara meyakinkan dihasilkan bahwa CO2 dengan konsentrasi sekitar 12% dapat direduksi hingga 0% dalam kisaran waktu 7 hari oleh Chlorella sp dan 13 hari oleh Chaetoceros sp. Kemudian pada tahun 2009, uji coba secara kontinyujuga menunjukkan kemampuan mikroalga dalam menyerap gas CO2. Pada tahap ini dapat diketahui bahwa kemampuan mikroalga dalam mereduksi gas CO2 adalah sebesar 0,8 – 1 gr CO2/liter media/ hari, 0,871 ± 0,294 gr CO2/liter media/ hari dan 0,833 ± 0,298 gr CO2 dan sebagai penghasil gas O2.Kata kunci: alga, gas karbon dioksida, fotobioreaktor. 

Page 1 of 32 | Total Record : 312


Filter by Year

2007 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue