Sari Pediatri
Vol 19, No 3 (2017)

Tata laksana Infeksi Sitomegalovirus pada Pasien Transplantasi Organ Padat

Lucyana Alim Santoso (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo)
Mulya Rahma Karyanti (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo)
Nina Dwi Putri (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo)



Article Info

Publish Date
12 Jan 2018

Abstract

Pasien kandidat transplan organ padat merupakan populasi yang berisiko tinggi mengalami infeksi, terutama setelah transplantasi, karena pasien akan menerima terapi imunosupresan sehingga infeksi maupun reaktivasi patogen lebih mudah terjadi. Patogen penyebab morbiditas tersering adalah sitomegalovirus (CMV). Infeksi sitomegalovirus dapat bersifat simtomatik maupun asimtomatik. Penyakit CMV timbul apabila infeksi bersifat simtomatik dan dapat terjadi baik oleh infeksi primer, reaktivasi, maupun superinfeksi virus. Gejala penyakit CMV pada pasien imunokompromais dapat menjadi diseminata. Baku emas untuk mendiagnosis CMV adalah dengan polymerase chain reaction (PCR) CMV. Namun demikian, belum ada panduan tatalaksana profilaksis maupun batasan titer CMV yang memerlukan terapi. Makalah ini bertujuan untuk menelaah literatur sehingga dapat menghasilkan panduan profilaksis dan terapi penyakit CMV pada pasien transplantasi organ padat di Indonesia.

Copyrights © 2017