ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri Escherichia coli pada telur puyuh yang gagal menetas di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Sebanyak 30 butir telur puyuh yang gagal menetas diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Sampel diisolasi berdasarkan metode Carter yang dimodifikasikan. Telur dibuka, diambil embrionya dan diswab dengan swab steril. Selanjutnya dimasukkan dalam media Nutrien Broth (NB) dan inkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Kemudian dengan menggunakan ose steril, biakan dipindahkan ke media Eosin Methilen Blue Agar (EMBA). Bakteri yang tumbuh diamati morfologi koloninya dan dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 30 sampel (10%) telur burung puyuh yang diteliti positif terinfeksi Escherichia coli . Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa Escherichia coli merupakan salah satu penyebab kegagalan menetas pada telur puyuh dipeternakan Desa Garot Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh BesarABSTRACTThis study aimed to isolate Escherichia coli from quail eggs that were not hatched in a farm at Garot village, Darul Imarah subdistrict, Aceh Besar District. Thirty unhatched quail eggs were examined in microbiology laboratorium of Veterinary Faculty of Syiah Kuala University, Banda Aceh. The eggs opened and the embrio were swabbed, and put into Nutrien Broth (NB) and incubated at 37o C for 24 hours. The culture were then transfered onto Eosine Methilen Blue Agar (EMBA). Grown bacteria were observed for it’s colony morphology and stained with Gram stain. The result showed that 3 out of 30 unhatched samples (10%) were positively infected by Escherichia coli. Based on this study, it can be concluded that Escherichia coli was one of many factors that caused quail eggs failed to hatch in a farm of Garot village, Darul Imarah subdistrict, Aceh Besar District.
Copyrights © 2018