Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik antara siswa yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran problem posing dan siswa yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Penelitian eksperimenĀ ini menggunakan desainĀ Randomized Control Group Pre Tes-PostĀ Test. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan tehnik penentuan kelas secara random. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan: (1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematik yang signifikan antara siswa setelah diajar mengunakan pendekatan pembelajaran problem posing dan siswa setelah diajar mengunakan pendekatan pembelajaran konvensional; (2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran problem posing lebih baik secara signifikan dari peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional.Kata kunci: Problem posing, Kemampuan berpikir kritis.
Copyrights © 2014