Ramah lingkungan menjadi isu yang gencar dalam penelitian. Cloro Fluoro Carbon (CFC) yang digunakan dalam AC konvensional akan menguap ke udara bebas berdampak kerusakan lapisan ozon. Ditinjau secara micro dalam penggunaan sitem pendingin dapat diterapkan pada pendingin kabin mobil. System pendingin mobil konfensional menimbulkan 2 kerugian yaitu lebih boros bahan bakar karena couple pulley compressor AC membebani putaran mesin dan penggunaan CFC yang tidak ramah lingkungan. System pendingin ramah lingkunagan dan mampu menghemat bahan bakar mesin tersebut dapat kita temukan pada modul thermoelectric. terobosan baru sistem pendingin tersebut menggunakan modul pendingin Thermo Electric Cooler (TEC) yang memanfaatkan sisi dingin pada Thermo Electric Cooler (TEC) dengan memanfaatkan seaback effect . Thermo Electric Cooler (TEC) ketika dialiri tegangan DC (arus searah) pada kedua jalur kabel penghubungnya maka salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi satunya akan menjadi dingin. Salahsatu cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan proses pendinginan, maka sisi panas Thermo Electric Cooler (TEC) harus diturunkan temperaturenya serendah mungkin mungkin dengan menggunakan alat penukar kalor heat sink serta dibantu kipas(fan). semakin lama proses pendinginan, maka semakin optimal suhu ruangan yang didinginkan. Dari data Hasil pengujian dapat diketahui perangkat pendingin tersebut mampu bekerja dengan rate penurunan temperature memadai. Selanjutnya dapat dapat diaplikasikan sebagai alat pendingin ruangan yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Kata kunci: Kabin mobil, Air Conditioner (AC) konvensional, Cloro Fluoro Carbon (CFC), Thermo Electric Cooler (TEC), komponen sistem pendingin.
Copyrights © 2017