Buah jambu biji (Psidium guajava L) adalah salah satu hasil hortikultura yang potensial untuk dikembangkan. Buah jambu biji segar mempunyai rasa dan aroma yang kuat, sehingga dapat diolah menjadi berbagai produk awetan, diantaranya adalah produk dodol. Produk dodol jambu biji sudah diproduksi di beberapa daerah, mulai dari skala Industri Rumah Tangga (IRT) sampai skala IKM. Masalah yang dihadapi pengrajin dodol adalah belum adanya formula yang tepat, penentuan kematangan dodol, waktu pemasakan yang terlalu lama serta daya awet dodol yang singkat, sehingga jangkauan pemasarannya tidak terlalu jauh. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah meningkatkan mutu produk dodol jambu biji yang diproduksi pengrajin (skala IKM) dan mendapatkan Standar Operational Procedur (SOP) pengolahan dodol jambu yang tepat. Metode penelitian terdiri dari kinjungan studi dan identifikasi ke pengrajin dodol jambu biji, percobaan perbaikan proses pengolahan dodol jambu biji, analisis dan penyimpanan produk dodol jambu biji, serta evaluasi teknologi dan proses pembuatan dodol jambu biji. Dengan melakukan proses produksi dalam kondisi menerapkan GMP, menggunakan peralatan produksi terukur suhu dan lama pemanasannya, serta penggunaan santan kelapa yang tidak mudah terhidrolisa dibandingkan minyak goreng, proses pengolahan dodol jambu terbaik dalam proses C. Formulasi proses pengolahan C adalah santan kental (30%). SOP pengolahan dodol jambu biji meliputi proses sortasi, blanching, penghancuran, penyaringan, penimbangan bubur buah dan bahan penolong, pemasakan, kematangan produk ditandai adonan mudah dibalik, tidak lengket dan warna produk coklat, penyimpanan dalam suhu ruang selama 24 jam, pemotongan dan pembentukan, serta pengemasan. Hasil analisa mutu dodol jambu biji terpilih (prses C) adalah kadar air sebesar 12,0%, kadar abu 1,08%, serat kasar 2,01%, jumlah gula 53,7%, ALT 40 kloni/g, kapang dan khamir <10 koloni/g, dan E. Coli <3 APM/g.
Copyrights © 2012