Daya simpan biofungisida yang mengandung Trichoderma virens dan T. amazonicum untuk mengendalikan penyakit jamur akar putih (JAP) pada tanaman karet penting untuk diketahui agar tetap efektif ketika diaplikasikan. Komposisi media perbanyakan dalam biofungisida Trichoderma sp. dapat mempengaruhi lama hidup dan viabilitas konidia selama penyimpanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan gliserol dalam media perbanyakan terhadap daya simpan biofungisida T. virens dan T. amazonicum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai bulan Januari sampai Juli 2014. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Biofungisida yang dibuat terdiri dari: (1) penambahan gliserol (0%, 3%, 6%, dan 9%) pada media perbanyakan T. virens dan (2) penambahan gliserol (0%, 3%, 6%, dan 9%) pada media perbanyakan T. amazonicum. Masing-masing hasil perbanyakan dicampur dengan bahan pembawa talk, dikeringanginkan, selanjutnya dikemas dalam kantong plastik dan disimpan selama 4 bulan. Pengamatan dilakukan setiap bulan, meliputi: jumlah konidia dan populasi Trichoderma sp., serta kadar air biofungisida. Hasil penelitian menunjukkan penambahan gliserol pada media perbanyakan dapat membantu mempertahankan viabilitas T. virens dan T. amazonicum serta daya simpan biofungisida. Penambahan gliserol 6% sampai 9% pada media perbanyakan T. virens dan T. amazonicum merupakan konsentrasi terbaik, menghasilkan konidia 7,98 x 107 – 8,59 x 107 konidia/g dan kelimpahan populasi 11,67 x 103 – 14,67 x 103 cfu/g pada biofungsida yang disimpan selama 4 bulan.
Copyrights © 2016