Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Vol 1, No 2 (2017)

PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI KAPUR METODE DEEP SOIL MIXING (DSM) BERPOLA PANELS DENGAN VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM DIAMETER 4 CM

Minata, Afria Nurizky (Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)
Zaika, Yulvi (Unknown)
Suryo, Eko Andi (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Jun 2017

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah dan potensi kembang susut yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan struktur bangunan di atas tanah mengalami kerusakan seperti jalan bergelombang, plat lantai retak, penurunan pada pondasi. Sehingga perlu dilakukan stabilisasi untuk mengurangi pengembangan tanah. Stabilisasi tanah lempung ekspansif dapat dilakukan dengan metode Deep Soil Mixing (DSM). Metode ini menggunakan variasi jarak dan kolom tertentu, serta berkonfigurasi panels dengan bahan aditif yaitu kapur kadar 8%. Variasi jarak antar kolom (L) = 4, 5, 6 cm serta kedalaman kolom (Df) = 10, 15, 20 cm. Stabilisasi kapur kadar 8% dengan kolom DSM dapat menurunkan nilai pengembangan dan meningkatkan nilai daya dukung tanah ekspansif. Semakin tinggi kedalaman kolom dan semakin kecil jarak kolom maka semakin besar nilai daya dukung tanah serta semakin kecil nilai pengembangannya. Jarak kolom (L) = 4 cm dengan kedalaman (Df) = 20 cm memiliki daya dukung terbesar yaitu 36,8 kg/cm2 dan persentase pengembangan terkecil yaitu 0,53%. Konfigurasi tersebut memenuhi kriteria untuk jalan raya dengan tebal perkerasan 25 cm dan tebal pondasi 35 cm, karena daya dukung tersebut mampu menahan beban per satuan luas sebesar 2,5215 kg/cm2. Selain itu, konfigurasi tersebut memenuhi persentase mengembang yang diizinkan yaitu 0,8% untuk flexible pavement dan 1,2% untuk rigid pavement. Kata kunci : lempung ekspansif, deep soil mixing,kapur, stabilisasi tanah, swelling, daya dukung.

Copyrights © 2017