Buletin Keslingmas
Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017

STUDI KORELASI BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2010-2015

Adi Septian (Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang)
Muhammad Choiroel Anwar (Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang)
Marsum Marsum (Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2017

Abstract

Latar Belakang Di Kabupaten Banyumas, sejak tahun 2000 sampai tahun 2014 kasus DBD terjadipeningkatan secara fluktuatif, kasus tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 696 kasus. Pada tahun 2014terjadi sebanyak 209 kasus, dan pada tahun 2015 sampai Bulan September ini telah terjadi sebanyak 221 kasusDBD, hal tersebut menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atautidaknya hubungan ikilim, kepatadan penduduk dan ketinggian daerah dengan kejadian DBD. Metode penelitian inibersifat kuantitatif dengan desain studi ekologi untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaansecara objektif. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memiliki hubungan adalah curahhujan dengan nilai p-value= 0,016, kelembaban dengan nilai p-value= 0,000, kecepatan angin dengan nilai pvalue=0,000, kepadatan penduduk dengan p-value= 0,000. Suhu udara dan ketinggian daerah merupakan variabelyang tidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi berisiko. Simpulan penelitian ini bahwa faktor iklim dankepadatan penduduk dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit demam berdarah dengue. Faktor yangmemiliki hubungan signifikan diantaranya curah hujan, kelembaban, kecepatan angin dan kepadatan penduduk.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

keslingmas

Publisher

Subject

Environmental Science Health Professions Public Health

Description

Buletin Keslingmas mencakup bidang penelitian bidang sanitasi /penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan makanan, penyehatan tanah/ pengelolaan sampah, pengendalian vektor, penyehatan sarana fasilitas, Kesehatan dan Keselamat Kerja, Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. ...