Latar Belakang Di Kabupaten Banyumas, sejak tahun 2000 sampai tahun 2014 kasus DBD terjadipeningkatan secara fluktuatif, kasus tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 696 kasus. Pada tahun 2014terjadi sebanyak 209 kasus, dan pada tahun 2015 sampai Bulan September ini telah terjadi sebanyak 221 kasusDBD, hal tersebut menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atautidaknya hubungan ikilim, kepatadan penduduk dan ketinggian daerah dengan kejadian DBD. Metode penelitian inibersifat kuantitatif dengan desain studi ekologi untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaansecara objektif. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memiliki hubungan adalah curahhujan dengan nilai p-value= 0,016, kelembaban dengan nilai p-value= 0,000, kecepatan angin dengan nilai pvalue=0,000, kepadatan penduduk dengan p-value= 0,000. Suhu udara dan ketinggian daerah merupakan variabelyang tidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi berisiko. Simpulan penelitian ini bahwa faktor iklim dankepadatan penduduk dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit demam berdarah dengue. Faktor yangmemiliki hubungan signifikan diantaranya curah hujan, kelembaban, kecepatan angin dan kepadatan penduduk.
Copyrights © 2017