Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dalam ransum berbasis indeks sinkronisasi energi dan protein (E-P) terhadap sintesis protein mikroba (SPM) rumen sapi perah. Penelitian dilakukan dengan metode in vitro, menggunakan rancangan anak lengkap (RAL) pola faktorial (2x3). Sebagai faktor A yaitu bungkil kedelai dan bungkil kelapa, sedangkan faktor B yaitu indeks sinkronisasi E-P (0,5 ; 0,6 dan 0,7). Dengan demikian, terdapat 6 macam perlakuan dan setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata (P<0,05) antara penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dengan indeks sinkronisasi E-P terhadap produksi ammonia (NH3). Kemudian, tidak terdapat interaksi antara penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dengan indeks sinkronisasi E-P terhadap SPM, akan tetapi pengaturan indeks sinkronisasi E-P berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap SPM. Selain itu, indeks sinkronisasi E-P yang terbaik yaitu pada level atau taraf 0,7. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan ransum sapi perah yang didasarkan pada peningkatan SPM dapat digunakan bungkil kedelai atau bungkil kelapa (keduanya) dengan indeks sinkronisasi E-P 0,7.Kata kunci : Indeks sinkronisasi energi dan protein, ammonia, NH3, sintesis protein mikroba
Copyrights © 2017