Majalah Kesehatan FKUB
Vol 5, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran

EFEK PEMBERIAN ARTEMISIN DAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus) TERHADAP PRODUKSI REACTIVE OXYGEN INTERMEDIATE SEL MAKROFAG PERITONEUM MENCIT DIINFEKSI MALARIA

Rahmad, Rahmad (Unknown)
Endharti, Agustina Tri (Unknown)
Fitri, Loeki Enggar (Unknown)



Article Info

Publish Date
25 Jul 2018

Abstract

Kerusakan jaringan hospes yang terinfeksi malaria dapat disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan akibat  respons imun yang berlebihan dan mekanisme kerja artemisin. Kandungan beta-karoten dan tokoferol yang tinggi dalam minyak buah merah berfungsi sebagai antioksidan dan imunostimulator. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kombinasi artemisin dan minyak buah merah terhadap pembentukan reactive oxygen intermediate (ROI) oleh makrofag. Sebagai model malaria digunakan Plasmodium berghei yang diinfeksikan ke mencit Balb/C secara intraperitoneal. Sampel  terdiri dari kelompok mencit normal, mencit yang diinfeksi P. berghei (kontrol positif), mencit yang diinfeksi P. berghei dan diterapi artemisin 0,0364 mg/gBB peroral, mencit yang diinfeksi P. berghei dan mendapat artemisin 0,0364 mg/gBB serta minyak buah merah (dosis 16,5μL/mencit,  49μL/mencit, dan 97,5μL/mencit).  Didapatkan penurunan parasitemia pada kelompok mencit yang diterapi dengan artemisin serta kombinasi artemisin dan minyak buah merah pada hari ke-3. Keadaan ini diikuti dengan rendahnya jumlah sel makrofag yang memproduksi ROI yaitu pada kelompok yang mendapat artemisin saja maupun kombinasinya dengan minyak buah merah dosis 16,5 μL/mencit, dan dosis 49 μL/mencit dibanding kelompok kontrol positif (berturut-turut p = 0,003; p = 0,007; p = 0,003), kecuali pada mencit dosis 97,5 μL yang menunjukkan setara dengan kontrol positif (p = 0,822). Pada hari ke-5, jumlah sel makrofag yang memproduksi ROI lebih rendah pada kelompok kombinasi artemisin dan minyak buah merah dosis 49 μL/mencit, dan dosis 97,5 μL/mencit  dibandingkan dengan kelompok artemisin saja dan kontrol positif (p = 0,000). Disimpulkan bahwa pada infeksi malaria yang diberi terapi artemisin, buah merah dosis tinggi diperlukan sebagai imunostimulator pada fase akut dan sebagai antioksidan pada fase kronis. Kata kunci: artemisinin, makrofag, malaria, reactive oxygen intermediate, buah merah (Pandanus conoideus)

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

mkfkub

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology Public Health

Description

This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public ...