EnviroScienteae
Vol 10, No 1 (2014): EnviroScienteae Volume 10 Nomor 1, April 2014

ANALISIS KELAYAKAN DAN SENSITIVITAS HARGA INPUT PADA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DALAM KOLAM TERPAL DI KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Idiannor Mahyudin (Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat)
Emmy Sri Mahreda (Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat)
Rina Mustika (Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat)
Irma Febrianty (Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
13 Oct 2016

Abstract

Salah satu kegiatan ekonomi berbasis sumberdaya hayati pada sektor perikanan adalah kegiatan budidaya ikan.  Tetapi dengan keterbatasan lahan yang dimiliki dan untuk memanfaatkan lahan pekarangan supaya bernilai produktif maka masyarakat Banjarbaru banyak mengusahakan budidaya ikan lele di kolam terpal. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis layak atau tidaknya usaha budidaya ikan lele di kolam terpal; (2) menganalisis pengaruh perubahan harga input terhadap usaha budidaya ikan lele di kolam terpal; (3) mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha budidaya  ikan lele di kolam terpal di Kotamadya Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Lokasi sampel ditentukan secara sengaja (purposive), yakni Kotamadya Banjarbaru. Wawancara dilakukan terhadap petani ikan  yang aktif mengelola kegiatan usaha budidaya  ikan lele di kolam terpal, yakni sebanyak 200 petani ikan.  Penetapan jumlah sampel dilakukan secara random mengingat populasi yang homogen. Analisis data untuk menjawab tujuan pertama, yakni menganalisis kelayakan investasi usaha budidaya ikan lele di kolam terpal , digunakan perhitungan pada kriteria investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period.   Untuk menjawab tujuan kedua dilakukan pengujian terhadap hasil kelayakan usaha pada metode di atas dengan mempertimbangkan adanya kenaikan harga pakan. Selanjutnya untuk menjawab tujuan ketiga, yakni mengetahui permasalahan yang dihadapi pelaku usaha budidaya ikan lele di kolam terpal, digunakan analisis deskriptif dengan cara mengkaji data-data primer/sekunder dan selanjutnya memaparkannya secara tertulis. Hasil analisis kelayakan usaha diperoleh nilai NPV 12% sebesar Rp 96.600,081 > 0, nilai B/C 12% = 2,089 > 1 dan nilai IRR = ~ (tidak terhingga)  > dari tingkat bunga berlaku. Dari hasil kelayakan usaha menunjukkan usaha budidaya ikan lele dalam kolam terpal layak untuk diusahakan lebih lanjut.  Hasil analisis sensitifitas terhadap kenaikan harga input dalam hal ini pakan ikan meningkat 20%, diperoleh nilai NPV 12% sebesar Rp 87.611,919 > 0, nilai B/C 12% = 1,86 > 1 dan nilai IRR = ~ (tidak terhingga)  > dari tingkat bunga berlaku. Dari hasil analisis sensitifitas menunjukkan walaupun ada kenaikan pakan sebesar 20% usaha budidaya ikan dalam kolam terpal tetap layak untuk diusahakan.  Permasalahan yang ada pada petani ikan lele dalam kolam terpal adalah: mahalnya harga pakan ikan, rendahnya harga jual ikan, terbatasnya modal usaha, sifat kanibal dari ikan lele dan biaya pergantian terpal  yang dilakukan setiap tahun.  Struktur  pasar ikan lele adalah struktur pasar persaingan tidak sempurna (struktur pasar oligopoli).

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

es

Publisher

Subject

Environmental Science

Description

Scientific Journal of Management of Natural Resources and Environment, aims to disseminate research findings on environmental and natural resource management. Publication 3 (three) times a year, every April, August and ...