Nefropati Diabetik merupakan komplikasi kronis dari Diabetes Melitus (DM) tipe 2. Untuk mencegah timbulnya atau progresi nefropati maka dibutuhkan biomarker yang dapat mendeteksi adanya gangguan ginjal pada tahap dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar KIM-1 urin dan korelasi kadar KIM-1 dengan albuminuria pada pasien DM Non Nefropati, Insipien Nefropati dan Nefropati Diabetik serta peran KIM-1 sebagai biomarker dini Nefropati Diabetik. Penelitian ini dilakukan di Rmah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo dan rumah sakit jejaringnya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah pasien DM tipe 2 sebanyak 78 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar KIM-1 pada pasien DM Non Nefropati (albuminuria [uALB] <20 mg/L), Insipien Nefropati (uALB 20-300 mg/L) dan Nefropati Diabetik (uALB >300 mg/L) berturut-turut adalah 0.862±0.246 ng/mL, 2.409±0.816 ng/mL dan 3.503±0.370 ng/mL. Terdapat perbedaan rerata kadar KIM-1 antara DM Non Nefropati dan Insipien Nefropati (sig=0.000 p<0.05), DM Non Nefropati dan Nefropati Diabetik (sig=0.000 p<0.05), Insipien Nefropati dan Nefropati Diabetik (sig=0.000 p<0.05). Korelasi antara kadar KIM-1 dengan konsentrasi albuminuria pada pasien DM Non Nefropati (r= 0.948; sig<0.05), Insipien Nefropati (r= 0.969; sig<0.05) dan Nefropati Diabetik (r= 0.911; sig<0.05). Terdapat kadar KIM-1 yang melewati batas normal (>0.837 ng/mL) pada pasien DM Non Nefropati (normoalbuminuria) sehingga KIM-1 dapat dipertimbangkan sebagai biomarker dini Nefropati Diabetik.
Copyrights © 2017