Naga merupakan hewan yang paling istimewa di antara kedua belas simbol hewan dalam penanggalan Cina. Jika binatang lain masih dapat dilihat dalam kehidupan nyata, naga merupakan hewan yang imajiner. Namun, naga dianggap sebagai sumber peruntungan yang luar biasa. Tahun naga dianggap sebagai tahun keberuntungan. Hanya saja, keberuntungan tersebut tidak lantas mengundang risiko kehancuran yang tidak kalah dahsyatnya. Novel Gelang Giok Naga mengungkapkan representasi keagungan naga pada serangkaian tokoh perempuan. Perempuan-perempuan yang digambarkan dalam novel tersebut adalah perempuan yang pada awalnya mampu meraih keberuntungan dengan caranya sendiri, tetapi dalam kurun waktu tertentu mendapati kehancuran. Makalah berikut, dengan penggunaan teori representasi dari Stuart Hall, memaparkan representasi naga pada beberapa tokoh perempuan dalam novel Gelang Giok Naga. Tokoh perempuan itu dianggap merepresentasikan karakter naga dengan segala konsekuensinya.Abstract:Dragon is the most special animal among twelve symbolical animals in the Chinese calendar. If other animals are found in the reality, the dragon is only found in an imaginary world. However, it is considered as a source of the incredible fortune. The year of the dragon is considered a lucky year. Nevertheless, the luck does not mean to give an incredible risk. Gelang Giok Naga novel reveals the representation of the dragon greatness on its female characters. The women in the novel are those who initially got their great fortune in their own way, yet in the end they got a certain period of falling. The paper, applying the theory of the Stu ar t Ha ll ’s repres en ta ti on , presents the dragon representation on those female characters in in the novel. The women character is considered representing the dragon character with its consequences.
Copyrights © 2013