Sangat lama pendidikan budi pekerti yang lahir dari bumi pertiwi terlindas pendidikan global yang menaruh harapan besar pada nilai-nilai Barat yang cenderung material dan amat hedonis. Pembangunan hanya mengejar nilai ekonomis, kurang memperhatikan pembangunan mental spiritual yang tumbuh dari peradaban sendiri sehingga mengakibatkan generasi penerus bangsa menjadi generasi “kolokan”, tidak tahu tata etiket bangsanya. Arti dari kegetiran itu adalah kita sejak lama membutuhkan santapan rohani yang membumi, agar anak bangsa ini tidak tercerabut dari akar tradisi luhurnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyajikan nilai-nilai moralitas bangsa yang tertuang dalam karya-karya klasik, khususnya karya Geguritan Sarasamuscaya. Pengungkapan nilai-nilai ajaran yang dikandung kiranya dapat dipakai ancangan untuk mengisi pendidikan budi pekerti yang dilupakan dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Namun, belakangan ini semakin santer terdengar manfaatnya untuk diajarkan dari tingkat pendidikan paling dasar hingga ke pendidikan perguruan tinggi. Dalam rangka merancang nilai moralitas dari teks Geguritan Sarasamuscaya menjadi bahan jadi yang dapat dipedomani, penulisan ini dibantu dengan pendekatan yang bersifat pascastruktural yang kritis. Teori yang digunakan adalah teori resepsi Jauss, teori semiotika Pierce, dan teori mitologi dari Barthes. Nilai-nilai moralitas teks Geguritan Sarasamuscaya sangat baik dipakai pedoman untuk pengajaran budi pekerti. Dengan demikian, moralitas bangsa yang kita cintai ini tidak jatuh pada titik nadir.Abstract:It has been a decade that character building education taken from national cultural h er it ag e s qu as hed b y gl ob al edu ca t io n. T he g lo ba l edu ca ti on h as cou n ted grea tl y o n western values tending to be the material and very hedonistic. Development only pursues on economic value and less attention to development of mental spiritual that has grown from his own civilization. As the result it has created ”spoiled” generation , not knowing the character of their own nation. The meaning of bad condition is that we have been searching for finding our spiritual teaching. Hence, child ren of this na tion are not up rooted f rom tra dition i nherited by ou r ancest ors. Therefore, on this occasion the writer presents the nation’s moral values contained in the classical works, particularly works of Geguritan Sarasamuscaya. Disclosure of moral values contained in it can be applied as a subject of national character building of the school’s curriculum in Indonesia. However, it has been a big issue about the advantage of teaching nation character building started from the most basic level of education up to university. In order to design moral value of the text Geguritan Sarasamuscaya into materials that can be applied in education, the writer applies the critical pascastructural approach . The supporting theory used is Jaus’s reception theory, semiotics Pierce theory, and mythology theory of Barthes Moral values of text Geguritan Sarasamuscaya is very essential to be applied as guidelines for manner teaching . Thus, the morality of our beloved nation is not falling so badly.
Copyrights © 2011