JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MIPA
Vol 3 No 1 (2018): JP2MIPA

FAKTOR RESIKO KEMATIAN PERINATAL DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN

Mutia, Maya Sari (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Jul 2018

Abstract

Kematian perinatal meliputi kematian periode akhir janin dan kematian periode neonatal dini, memiliki angka kematian tertinggi dibandingkan seluruh periode usia bayi lainya. Periode akhir janin adalah kematian janin yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu sedangkan kematian neonatal dini adalah kematian bayi yang terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor bayi asfiksia, BBLR, kelainan kongenital, prematuritas, sepsis neonatorum, trauma lahir dan dari faktor ibu yaitu diabetes, anemia, preeklamsia dan eklamsia, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini yang berhubungan dengan kejadian kematian perinatal di RSUD Dr pirngadi Medan. Penelitian ini bersifat case control. Sumber data penelitian adalah data sekunder hasil pencatatan rekam medik RSUD DR Pirngadi Medan, Populasi penelitian ini bayi yang mengalami kematian perinatal, Sampel kasus bayi yang menggalami kematian perinatal sebanyak 30 dan kontrol bayi lahir hidup pada periode perinatal sebanyak 30.  Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil uji bivariat dapat diketahui bahwa ditemukan 3 variabel dari faktor bayi yang berpengaruh secara signifikan terhadap kematian perinatal yaitu kelainan kongenital, sepsis neonatorum, Trauma lahir Dan dapat diketahui bahwa 2 variabel dari faktor ibu berpengaruh signifikan terhadap kematian perinatal yaitu perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan meningkatkan pelayanan  kesehatan bagi ibu hamil dan bayi dan menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap terutama untuk kasus komplikasi kehamilan seperti preeklamsi dan eklamsia, ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum dan bayi yang lahir dengan gangguan kesehatan seperti bayi yang mengalami trauma lahir, kelainan kongenital dan sepsis neonatorum dan memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat dari kunjungan antenatal care, agar masyarakat mau melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan untuk dapat mengetauhi lebih awal bila ada komplikasi kehamilan dan dapat mencegah komplikasi kehamilan yang dapat beresiko pada ibu dan bayi dan menurunkan angka kematian bayi

Copyrights © 2018